Dusun Cicurug Mulai Kekeringan, Warga Ambil Air dari Sumur di Tengah Sawah

kekeringan Perumdam Ciamis
Warga mengambil air di sumur. foto: Dok. radartasik.id
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Dampak kekeringan mulai dirasaka warga di Dusun Cicurug Desa Cijulang Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis.

Mereka harus mengambil air bersih dari sumur di tengah sawah lantaran sumur di sekitar rumah mereka sudah tidak ada air, Jumat (18/8/2023) sekitar pukul 08.00.

Selama kurang lebih 12 harian lebih sumur yang ada di rumah-rumah warga kering kerontang.

Baca Juga:Gang Babakan Payung di Cihideung Kota Tasikmalaya Dijadikan Kawasan Wisata Tematik, Pj Wali Kota Tinjau LokasiMalang Sekali! Perempuan Ini Dipolisikan Gegara Merusak Asbak Bernilai Jutaan

Iyah (50) warga Dusun Cicurug mengaku sumur di rumahnya sekarang sudah kering. Ia terpaksa minta air ke tetangga tapi kini sumur mereka juga sama-sama kering.

Sehingga terpaksa harus mencari air ke tengah sawah milik salah satu masyarakat.

“Terpaksa kami berjalan kaki ke tengah sawah yang sudah kering, disana baru ada air dari sumur tersebut,” ujarnya.

Dirinya tiap hari mengambil air ke sumur dengan jumlah yang cukup banyak hampir 300 liter sampai 500 liter per hari. Dengan menggunakan ember, kini ia bersama warga lain harus mengambil air ke sawah, karena ada satu sumur yang setiap kemarau masih ada airnya.

“Saya berharap adanya bantuan pemerintah itu sumur bor agar ambil air gampang tidak pakai timba atau digerek. Kalau pake sumur  bor ada WC umum tinggal pakai kran,” paparnya.

Kepala Dusun Cicurug Didah Nuraidah membenarkan bahwa wilayahnya telah mengalami kekeringan secara bertahap.

Hektaran sawah juga sudah tak teraliri air namun untungnya petani sudah pada panen.

Baca Juga:Reborn Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-78 Bertajuk IDR (Independence Day Ride) dengan Riding BarengDapat Remisi di Hari Kemerdekaan 2 Warga Binaan Lapas Kelas IIB Tasikmalaya Langsung Bebas

“Makanya lokasi disinih tadak hujan, kalau kemarau sebentar saja sudah kering, apalagi kalau kemarau panjang pastinya tambah parah,” ucap Kadus kepada wartawan dilokasi.

Ia menyebut lokasi dusun yang berada di bawah kaki Gunung Sawal tidak menjamin air tetap tersedia selama musim kemarau. Buktinya sekarang sumur-sumur warga sudah mulai mengering.

Begitu juga dengan kolam ikan dan sawah. Kurang lebih sudah ada 15 kepala keluarga yang sumurnya sudah tak ada airnya.

0 Komentar