Dukungan Program KB, Warga Kabupaten Tasikmalaya Ikut Pelayanan Medis Operasi Wanita dan Pria

Medis Operasi Wanita
Warga mengikuti pelayanan KB Medis Operasi Wanita (MOW) dan Medis Operasi Pria (MOP) di Asrama Haji Kabupaten Tasikmalaya di Kecamatan Singaparna, Sabtu, 21 September 2024. (Radika Robi Ramdani/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melalui Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P2KBP3A) terus berupaya mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.

Salah satu bentuk nyata dari upaya tersebut adalah pelaksanaan pelayanan KB Medis Operasi Wanita (MOW) dan Medis Operasi Pria (MOP) yang diadakan pada Sabtu, 21 September 2024, di Asrama Haji Kabupaten Tasikmalaya di Kecamatan Singaparna.

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 141 wanita dari 39 kecamatan mengikuti program MOW, sementara tiga pria dari Kecamatan Bojonggambir mengikuti MOP.

Baca Juga:Penguatan Karakter Siswa, MTs Negeri 14 Tasikmalaya Gelar P5RA dan Peringatan Maulid NabiBawaslu Kabupaten Tasikmalaya Butuh 2.847 Pengawas TPS untuk Pilkada 2024

Program ini bertujuan untuk membantu keluarga-keluarga yang sudah tidak menginginkan kehamilan lagi, serta menekan laju pertumbuhan penduduk di wilayah tersebut.

Risi Riska Dewi AmKeb SKM MSi, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Tasikmalaya, menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah penting dalam mencapai target penurunan angka kelahiran total (TFR) di Kabupaten Tasikmalaya menjadi 2,3 pada tahun 2024.

Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan penduduk yang pesat perlu dikendalikan, salah satunya melalui pelayanan KB ini, yang juga mendukung upaya penurunan angka stunting di kabupaten tersebut.

Sebelum mengikuti program KB, para peserta diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan, seperti cek gula darah dan tekanan darah.

Hal ini untuk memastikan bahwa peserta yang mengikuti prosedur MOW dan MOP berada dalam kondisi sehat.

Jika ditemukan adanya penyakit pada hasil tes, peserta tidak diperbolehkan melanjutkan program.

Menurut Risi, alat kontrasepsi yang digunakan dalam program ini merupakan kontrasepsi jangka panjang, yang ditujukan untuk keluarga yang sudah tidak berencana memiliki anak lagi.

Baca Juga:Waspada Kades Palsu! Identitas Kepala Desa Margaluyu Tasikmalaya Dicatut untuk Penipuan, Warga Harus Hati-HatiDesa-Desa di Pesisir Tasikmalaya Selatan Deklarasi Perang Lawan Narkoba

”Dengan adanya pelayanan MOW dan MOP ini, diharapkan bisa menekan laju pertumbuhan penduduk, khususnya di Kabupaten Tasikmalaya,” harap Risi kepada Radartasik.id.

Risi menjelaskan lebih lanjut bahwa MOW merupakan metode kontrasepsi yang sangat efektif, dengan tingkat keberhasilan mencapai 99 persen.

Meskipun ada sedikit kemungkinan kegagalan, sekitar 1 persen, metode ini tetap menjadi pilihan yang sangat efisien untuk mencegah kehamilan.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat, terutama wanita usia subur di Kabupaten Tasikmalaya, untuk memanfaatkan program ini sebagai upaya untuk mengatur jarak kehamilan.

0 Komentar