Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Drs KH Tetep Abdulatip : Penanganan Sampah Harus Mulai Dari Rumah

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari PKS KH Tetep Abdulatip edukasi penanganan sampah harus
Anggota DPRD Porvinsi Jawa Barat dari PKS Drs KH Tetep Abdulatip Sosialisasikan Perda Pengelolaan Sampah
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Drs KH Tetep Abdulatip mengajak warga agar mencintai lingkungan. Menurutnya, pengelolaan dan penanganan sampah harus mulai dari rumah.

Menurut KH Tetep, urusan sampah merupakan salah satu permasalahan yang sudah bersifat darurat. Karena banyak lokasi penumpukan sampah yang bisa berdampak negatif terhadap lingkungan. “Di pinggir jalan tidak sedikit kita temukan sampah menumpuk,” ungkapnya kepada Radartasik.id.

Setiap rumah bahkan setiap jiwa setiap harinya memproduksi sampah baik di rumah maupun di luar. Berdasarkan kajian, rata-rata manusia menghasilkan sampah sekitar 0,7kg dalam sehari. “Itu dalam sehari, sementara produksi sampah itu terjadi setiap hari,” ujar politisi PKS itu.

Baca Juga:Tim Remas Sabet Trofi Mini Soccer Kapolres Tasikmalaya Kota Cup Usai Tendang Tim Mixsie Dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-77Retribusi Dihapus Jangan Jadi Alasan Pemkot Tasikmalaya Untuk Pelit

Maka dari itu penanganan sampah harus dilakukan secara komprehensif baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Bahkan idealnya sampah terkelola sejak dari rumah, tingkat RT/RW atau Kelurahan dan Desa. “Misal yang bisa didaur ulang upayakan tidak dibuang begitu saja,” terangnya.

Selain itu kesadaran masyarakat dalam membuang sampah juga perlu ditingkatkan. Salah satunya menempatkan sampah di tempat yang memang peruntukannya. “Kalau satu orang saja menyimpan satu kantong sampah di pinggir jalan, besoknya pasti bertambah karena yang lain ikut menempatkan sampah di sana,” tuturnya.

Padahal, efek negatif dari tumpukan sampah secara sembarang pada dasarnya masyarakat sudah tahu. Di antaranya pencemaran lingkungan dan juga kesehatan masyarakat. “Apalagi kalau dekat sumber air, ketika airnya dikonsumsi kan bisa mengandung bisa menyebabkan munculnya penyakit,” terangnya.

Belum lagi banyaknya sampah plastik juga mendatangkan bencana alam. Terlebih ketika berada di kawasan saluran air seperti sungai dan daerah tebing. “Kalau saluran dan resapan airnya tersumbat otomatis bisa jadi genangan bahkan banjir,” ucapnya.

Maka dari itu pihaknya mengajak warga khususnya ibu-ibu agar lebih bijaksana dalam menangani sampah rumah tangga. Hal itu akan menjadi kontribusi untuk menjaga lingkungan. “Penanganan sampah harus mulai dari rumah-rumah,” tandasnya.(*)

0 Komentar