Drama Damkar Kota Tasikmalaya! Awalnya Berapi- Api Geruduk Bale Kota, Didatangi Plh Wali Kota Langsung Padam

Damkar kota tasikmalaya, pemadam kebakaran, audiensi
Plh Wali Kota Tasikmalaya Asep Sukmana didampingi Kalak BPBD H Ucu Anwar Surahman dan pejabat eselon dua lainnya berkumpul berinteraksi dengan personel Damkar yang sempat berencana menggeruduk Bale Kota, Kamis (20/6/2024)
0 Komentar

Menurutnya, Damkar sebagai penerima manfaat telah mendapatkan anggaran Rp 1 miliar untuk pengadaan kantor serta sarana-prasarana lainnya. Akan tetapi, anggaran tersebut masih berada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya.

“Sejak pertengahan tahun lalu (red: 2023), pihak Pemkot Tasikmalaya janji akan mengurusnya. Tapi sampai Juni 2024 ini, belum ada kejelasan apapun,” terangnya.

Maka dari itu, dia bersama personel di Damkar Kota Tasikmalaya mengkhawatirkan jika anggaran tersebut justru dialihkan ke kegiatan lain. Sehingga, pihaknya merencanakan untuk menggeruduk Bale Kota Tasikmalaya dalam waktu dekat ini untuk mempertanyakan kejelasannya.

Baca Juga:Dilirik PDI Perjuangan Untuk Maju di Pilgub Jabar, Susi Pudjiastuti : Politik Ini Kadang AnehDunia Usaha Lesu, Daya Beli Melemah Salah Satunya Disinyalir Dampak Judi Online

“Sebetulnya, kami juga belum laporan ke Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya Pak Ucu Anwar Surahman, begitu juga ke Kepala Bidang (Kabid) Damkar Pak Dani,” jelas Hendrik.

“Karena ini murni keresahan semua para personel. Tuntutan teman-teman ‘kan ingin kantor yang layak seperti Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lain,” lanjutnya.

Sementara itu, tambah Hendrik, tahun 2022 Damkar Kota Tasikmalaya akan mendaparkan hibah berupa armada khusus dalam kota dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Tapi tiba-tiba dibatalkan, enggak tahu penyebabnya kenapa? Itu sudah kami konfirmasi ke provinsi, saya menyaksikan langsung,” ujar Hendrik.

Hendrik menuntut Pemkot Tasikmalaya untuk memanusiakan para personel Damkar sebagai bagian dari ujung tombak pelayanan kepada masyarakat. “Ya kalau seperti ini, kami merasa dimarjinalkan. Baru 2 tahun ke belakanglah kami merasa punya orang tua semenjak bergabung dengan BPBD Kota Tasikmalaya,” jelasnya.

Hendrik mengakui, bahwa Kalak BPBD Kota Tasikmalaya H Ucu Anwar cukup perhatian terhadap damkar, begitu pula Kabid Damkar. 

“Teman-teman damkar ada harapan ke beliau (Kalak BPBD dan Kabid Damkar). Beliau juga sama berjuang, tapi dalam hal ini, mungkin teman-teman sudah klimaks, makanya kami juga belum laporan sama Pak Kalak dan Pak Kabid. Ini murni gerakan teman-teman di bawah,”pungkasnya. (ays/vil)

0 Komentar