TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Hujan kembali mengguyur Kota Tasikmalaya pada Minggu (28/1/2024), sore.
Namun intensitasnya tak terlalu tinggi. Berdasarkan informasi yang dihimpun radartasik.id, kali ini RSUD dr Soekaedjo aman dari terjangan banjir. Meski drainasenya belum diperbaiki.
Begitu juga dengan sejumlah lokasi lain yang sehari sebelumnya sempat terendam.
Baca Juga:Persiapan Penerapan Sistem Layanan Rujukan Terpadu di Kota Tasikmalaya DikebutBatas Wilayah Ciamis dan Kuningan Tak Berubah, Bagian Pemerintahan Tepis Isu SPPT Tertukar
“Sekarang aman, tidak banjir,” ujar Kalak BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar.
Sebelumnya, RSUD dr Soekardjo terendam banjir saat hujan Sabtu (27/1/24) sore.
Rumah sakit di Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya itu terendam air setinggi betis orang dewasa.
Direktur RSUD dr Soekardjo, dr H Budi Tirmadi mengatakan kejadian tersebut bukan pertama kali.
“Kita lihat dari pantauan CCTV memang dikarenakan hujan yang sangat deras ya, curah hujan tinggi, debit airnya juga tinggi. Kita lihat dari mulai setengah 4 (sore) mulai naik dan sudah mulai terjadi genangan,” jelasnya.
Lebih lanjut Budi mengatakan bahwa, lokasi genangan di area perawatan pasien yakni di ruang Aster dan Bougenvile memang paling rendah dari semua ruangan di RSUD dr Soekardjo.
“Sekarang memang kondisi hujan akhirnya reda, sehingga memang ini titik yang paling rendah. Di sini memang di daerah Timur yang di mana sekarang kita berada sedang diupayakan dari BPBD akan disedot air untuk mengurangi debit airnya,” terangnya.
“Ada beberapa ruangan yang memang kondisinya lebih rendah dibandingkan dengan permukaan jalan, seperti beberapa ruang rawat inap, di Aster, Bougenvile, dan juga ruang rawat. Alhamdulillah kondisi saat ini karena hujan sudah mereda, kita juga tidak melakukan evakuasi. Insyaallah sebentar lagi juga kita bisa atasi ini,” lanjutnya.
Baca Juga:Iwan Bule Tampung Keluh Kesah Pedagang di Pasar Buniseuri Kabupaten CiamisIwan Bule Prediksi Timnas Indonesia Bisa Kejutkan Australia Sore Ini
Budi mengatakan bahwa kondisi tersebut berawal dari ketidaklaikan drainase di RSUD dr Soekardjo.
Ditambah dengan hujan deras dengan durasi cukup lama dan debit air yang tinggi, memperparah potensi genangan air terjadi.
“Memang salah satu yang kita upayakan ya kita akan perbaiki saluran drainase. Itupun untuk meminimalisasi dan mempercepat air keluar ya, ketika kondisinya memang hujan deras dan debit airnya tinggi akan terjadi genangan,” ungkapnya.