Dosen Unsil Tasikmalaya Digitalisasi Produk Kerajinan Golok Galonggong

Unsil
Tim PbM-PPEK yakni; Indi Ramadhani SE MM, Alfin Nurfahmi Mufreni SE MT, Vivi Indah Bintari SE MM dan Lucky Radi Rinandiyana SE MSi bersama peserta dari pengrajin produk kerajinan golok galonggong Desa Cilangkap-Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (29/7/2023). (Fatkhur Rizqi/Radar Tasikmalaya)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi atau Unsil Tasikmalaya melaksanakan Pengabdian Bagi Masyarakat Program Pengembangan Ekonomi dan Kewirausahaan (PbM-PPEK) di Kampung Galonggong -Desa Cilangkap-Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (29/7/2023).

Pengabdiannya dengan Digitalisasi Produk Kerajinan Golok Galonggong Kabupaten Tasikmalaya. Itu dilakukan oleh Tim PbM-PPEK yakni; Indi Ramadhani SE MM, Alfin Nurfahmi Mufreni SE MT, Vivi Indah Bintari SE MM dan Lucky Radi Rinandiyana SE MSi.

Ketua Tim PbM-PPEK Indi Ramadhani SE MM mengatakan, imbas pasca pandemi covid-19 dan perdagangan bebas melalui paltform marketplace mulia mengancam beberapa pengrajin golok Kampung Galonggong Desa Cilangkap Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Walaupun sudah mencoba  mulai memanfaatkan penjualan online, akan tetapi masih belum optimal.

Baca Juga:STMIK DCI Tasikmalaya Latih Masyarakat Agar Melek Literasi DigitalDosen Matematika Unsil Tasikmalaya Lakukan Penguatan SMK Lewat Modul Ajar Software Matematika

“Salah satu masalah yang dihadapi pengrajin golok itu adalah minimnya keterampilan terkait dengan pemasaran online. Khususnya bagaimana membuat produk agar terlihat menarik ketika dipasarkan secara online,”katanya kepada Radar, Sabtu (29/7/2023).

Oleh karenanya, tim pengabdian dari Dosen Fakultas Ekonomi Unsil perlu melakukan pelatihan digitalisasi produk kerajinan golok galonggong Kabupaten Tasikmalaya. Tentu itu hasil dari pertemuan dan diskusi dengan mitra Pengrajin Golok Semangat Maju Bersama di Kampung Galonggong Desa Cilangkap, disepakati bahwa persoalan atau tantangan utama saat ini adalah belum optimalnya pemasaran online.

Hal tersebut, karena minimnya keterampilan terkait dengan pemasaran online khususnya bagaimana membuat produk agar terlihat menarik atau eye catching ketika dipasarkan secara online. Kemudian mitra belum memiliki website khusus untuk usaha mitranya.

“Berdasarkan hal tersebut, kita melakukan pelatihan mengenai digitalisasi produk kerajinan golok galonggong Kabupaten Tasikmalaya dengan praktek foto produk kerajinan golok yang eye catching. Dan pembuatan website sederhana untuk usaha golok mitra selama setahun ke depan,” ujarnya.

Dengan adanya pelatihan foto produk dan website kerajinan golok galonggong. Arahnya bisa menjadikan  produk kerajinan golok yang menjadi ciri khas Kabupaten Tasikmalaya.

“Sehingga bisa lebih dikenal oleh masyarakat di dalam dan di luar negeri. Lalu bisa membelinya sebagai cenderamata yang autentik dari Kabupaten Tasikmalaya,” katanya.

0 Komentar