TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pj Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, angkat bicara soal penilaian bahwa pemerintah Kota Tasikmalaya gagal tangani sampah.
Penilaian itu disampahkan Akmal, mantan ketua BEM STISIP Tasikmalaya pada Rabu, 21 Februari 2024 kepada radartasik.id.
Menurut Cheka pemerintah selama ini telah berupaya tangani sampah dengan baik. Layanan juga tetap berjalan meski sempat terhenti dua hari pada pekan kemarin.
Penanganan Sampah di Kota Tasikmalaya Dapat Komentar Mahasiswa, Begini Katanya
Baca Juga:Perolehan Suara PAN Kabupaten Ciamis Membaik di Pemilu 2024, Peluang 7 Kursi Terbuka LebarCara Menghitung Perolehan Kursi Partai Politik di Pemilu 2024 dengan Metode Seat League
Diketahui, tumpukan sampah berlebih di bagian depan TPA Ciangir dan rusaknya dua dari tiga alat berat yang digunakan membuat TPA ditutup selama dua hari pada pekan kemarin.
Efeknya sampah di pusat kota menumpuk. Namun kini, pengangkutan sampah kembali berjalan normal.
Cheka mengatakan setelah dua hari TPA tak bisa menerima kiriman sampah. Kini pihaknya berupaya mencari bantuan untuk menangani kerusakan dua alat berat.
Hari Peduli Sampah Nasional, Relawan di TPS Cirapih-Indihiang Beri Pesan Begini Buat Masyarakat
“Kita sih mungkin (solusinya) bagaimana memastikan si alat berat tidak rusak. Saya juga sudah mengajukan untuk yang minta permohonan bantuan. Karena alat berat buldozer itu kan tidak murah juga hampir Rp 1,2 Miliar. Saya coba mengajukan ke pihak-pihak yang bisa men-support, baik ke provinsi maupun ke beberapa perusahaan yang memungkinkan,” katanya.
Selain itu, Cheka juga mengatakan bahwa bantuan sumbang ide dari kelurahan hingga kecamatan sangat dibutuhkan untuk tangani sampah.
Maka dari itu, seluruh camat dan lurah dikumpulkan di Aula Bappelitbangda.
Baca Juga:Berpeluang Menduduki Kursi Wakil Rakyat dari Dapil I Ciamis, Ini Dia 10 Nama yang Mungkin LolosTingkat Pendidikan Warga Kota Tasikmalaya Harus Ditangani, Bappelitbangda Diminta Jangan Tunggu Data Sempurna
“Bersama lurah dan camat akan mencari solusi lah. Karena masing-masing karakter kecamatan kan berbeda, bisa jadi solusinya berbeda. Intinya, lurah dan camat harus berperan aktif menjaga wilayahnya tetap bersih,” ujar Cheka.