Disperindag dan ESDM Kabupaten Garut Sebut Daya Beli Masyarakat Menurun di Pasar Tradisional

Disperindag dan ESDM Kabupaten Garut
Disperindag dan ESDM Kabupaten Garut menyebut harga bahan pokok di pasar tradisional masih fluktuatif. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Disperindag dan ESDM Kabupaten Garut menyebut, harga bahan pokok di pasar-pasar besar Kabupaten Garut masih terjadi kenaikan dan juga penurunan.

Kepala Dinas Disperindag dan ESDM Kabupaten Garut Ridwan Effendi mengatakan, harga bahan pokok cenderung tetap meskipun ada beberapa yang naik dan turun.

“Kami himpun dari enam pasar besar di Kabupaten Garut semua cenderung tetap, sebagian ada yang naik dan juga ada yang turun,” ucapnya, Kamis 31 Agustus 2023.

Baca Juga:Seleksi CASN Segera Dibuka, Jangan Khawatir Honorer Diberi “Keuntungan” IniKabupaten Garut Bakal Produksi Film Layar Lebar Bersama Korea Selatan

Beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan seperti cabai merah, cabai rawit merah, bawang putih impor. “Namun ada juga yang turun, seperti kacang hijau ada penurunan, telur ayam boiler juga sudah turun,” katanya.

Ia menuturkan pasokan bahan pokok masih relatif aman meskipun saat ini masuk musim kemarau yang berpotensi petani mengalami gagal panen atau puso.

Disperindag dan ESDM Kabupaten Garut Sebut Pengaruh Pasar Digital

Setelah melakukan observasi di beberapa pasar, pihaknya menemui kendala yang dialami para pedagang, yaitu kurangnya minat beli masyarakat.

“Yang jadi kendala saat ini adalah daya beli masyarakat yang masih stagnan bahkan cenderung turun,” lanjutnya.

Tidak hanya di pasar tradisional, pasar modern atau atau pusat perbelanjaan pun terlihat sama. “Di pusat perbelanjaan baik di supermarket atau yang lainnya sama, daya beli masyarakat cenderung kurang,” kata Ridwan Effendi.

Ridwan Effendi mengungkapkan, kurangnya minat atau daya beli masyarakat dikarenakan sudah ada pasar digital yang lebih memudahkan masyarakat untuk berbelanja. (*)

0 Komentar