Dinsos Kota Tasik Wacanakan Sekolah Lapangan untuk Pengemis dan Pengamen Cilik, Biar Apa?

dinsos
Seorang badut jalanan duduk di termenung di dekat salah satu lampu merah Kota Tasik. (Firgiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Keramaian Kota Tasikmalaya yang menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat untuk mengais rezeki. Tak terkecuali bagi para pengemis, pengamen dan anak jalanan lain. Baik yang berasal dari luar daerah maupun dalam kota.

Hal ini sebagaimana diungkapkan Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tasikmalaya Wawan Gunawan bahwa pada razia gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang diselenggarakan sebelum Lebaran, 30 persen orang yang terjaring razia adalah warga luar. Kala itu tidak kuranga dari 32 orang terjaring razia dari mulai badut jalanan, pengamen, hingga pengemis.

Mereka diciduk dari sejumlah persimpangan lampu merah yang selalu jadi spot favorit untuk ngamen dan ngemis.

Baca Juga:PKB Kota Tasikmalaya Bantah Telah Usung CalonIKA SMAN 1 Tasikmalaya Bagikan 750 Paket Nasi dan Takjil

“Pada operasi beberapa waktu lalu dari 32 orang yang terjaring razia, 30 persen orang luar. Solusinya kita sarankan pulang kampung. Kalau pun mau beraktivitas di sini, minimalnya bekerja, atau berusaha silakan kota ini terbuka,” kata dia kepada Radar, Selasa, 16 April 2024.

Kemudian, untuk warga lokal yang terjaring razia, kata Wagun, pihaknya hanya bisa memberikan pembinaan dan kemudian mengembalikannya kepada keluarga masing-masing.

“Bagi orang yang punya talent kita arahkan ke Bekasi untuk dibimtek merias karena ia punya keahlian. Itu satu orang dari belasan orang,” katanya.

Kemudian untuk anak yang masih usia sekolah, pihaknya baru bisa memberikan motivasi agar mau mengenyam bangku pendidikan.

Saat ini, Dinsos sendiri, tengah merancang konsep Sekolah Lapangan bersama Dinas Pendidikan. Sekolah itu akan diperuntukan bagi anak-anak putus sekolah yang terjun ke jalan mengais rejeki.

“Saat ini kami sedang melacak dan menginventarisasi anak jalanan, badut dan lainnya. Bertahap kita arahkan agar tidak kehilangan masa sekolah. Secara gradual nanti dibina di brainwash agar tak kembali ke jalan, tapi pulang ke rumah,” tekadnya.

Tujuan wacana Sekolah Lapangan itu, kata dia, agar anak-anak tidak kehilangan hak dasarnya untuk mengenyam pendidikan.

Baca Juga:DPP Golkar All Out, H Yusuf Makin Yakin Bisa Melenggang Kembali ke Bale Kota Tasikmalaya!Sepahamnya PKS-PKB dan Bayang-Bayang Isu Pengusungan Kandidat di Luar Koalisi!

Sebab aktivitas mereka di jalanan telah menghilangkan waktu yang seharusnya mereka gunakan untuk belajar.

Ia meneangkan bahwa dalam razia yang digelar beberapa waktu lalu, 5 orang diantaranya adalah anak usia sekolah dasar. Mereka berpanas-panasan di jalan mencari uang.

0 Komentar