Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Ahmad Junaedi Sakan menambahkan, perlunya pemkot dengan warga membuka ruang komunikasi yang baik. Terutama dari wali kota atau jajarannya dalam menampung masukan atas kondisi HZ Mustofa dan Cihideung yang telah berubah.
“Terutama akses ya, banyak masukan ke kami dari pelaku usaha di Cihideung yang masih mengeluhkan akses. Seyogyanya dari pemkot bisa menampung aspirasi itu, jangan sampai viral di sosial media tapi tak kunjung ada perbaikan,” harap dia.
Hasil Penataan Mulai Tercoreng
Pasca penyelenggaraan event di Jalan Cihideung, lantai pedestrian di beberapa titik sudah rusak. Ada yang retak, ada juga yang terlepas dari tempatnya.
Baca Juga:ASN Setda DiperiksaGagal Fokus, Brio Hantam Pohon
Pantauan Radar, Jalan Cihideung terus diramaikan pengunjung. Baik mereka yang datang untuk belanja, jalan-jalan atau sekadar berfoto ria.
Namun beberapa titik paving blok sudah terlepas dari tempatnya, baik di area pedestrian juga di jalur untuk kendaraan. Sedikitnya ada empat titik lantai kawasan yang baru ditata itu rusak.
Salah satu pengunjung, Anisa Puspa (33) mengatakan kerusakan tersebut memang tidak begitu mengganggu. Namun secara pandangan tidak elok terlihat mengingat penataan di kawasan itu masih baru. “Dilihatnya saja kurang bagus, apalagi kalau rusaknya tambah banyak,” katanya.
Sebagaimana diketahui, akhir pekan kemarin diselenggarakan festival musik dan kuliner di Jalan Cihideung. Acara tersebut dikunjungi banyak orang sehingga membuat situasi di jalur tersebut sangat padat.
Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya Wenda Krisnawan mengaku belum mengecek efek dari kegiatan akhir tersebut. “Mudah-mudahan tidak ada dampak dari (kegiatan) yang kemarin,” ujarnya.
Disinggung sudah adanya kerusakan di beberapa titik lantai pedestrian, pihaknya belum bisa memastikan hal itu terjadi saat acara atau sudah rusak sebelumnya. Karena sebelumnya pun dia sudah mendapat laporan adanya kerusakan. “Sebelumnya ada (kerusakan) di jalur jalan, nanti dicek lagi,” ucapnya.
Selain tercoreng karena kerusakan, pedagang kaki lima (PKL) pun sudah lebih banyak mengisi pelataran Jalan Cihideung. Dari mulai jajanan, pakaian, sepatu dan jenis dagangan lainnya.