Dikelilingi Perusahaan Besar, Rumah Tidak Layak Huni Rupanya Masih Banyak Berdiri di Pusat Kota Garut

Rumah Tidak Layak Huni Rupanya Masih Banyak Berdiri di Pusat Kota Garut
Rumah tidak layak huni yang berada di perkotaan Garut tepatnya di Kampung Logi Kelurahan Pakuwon. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Rumah tidak layak huni rupanya masih banyak berdiri di pusat kota Garut, tepatnya di Kampung Logi Kelurahan Pakuwon.

Di Kampung Logi masih ada rumah yang hanya sepetak tanah dengan bilik.

Keadaan itu turut menarik perhatian dari pemerintah kelurahan dan anggota dewan. Mereka berkeinginan merenovasi rutilahu milik Deni dan Tuti itu.

Baca Juga:Waspada! Gelombang Tinggi Terjadi di Pantai Selatan Kabupaten Garut, Warung-Warung dan Perahu Nelayan RusakPolres Garut Melarang Warga Menyulut Petasan selama Ramadan, Ini Alasannya

Anggota DPRD Kabupaten Garut Yuda Puja Turnawan mengatakan, mendapatkan informasi terkait rumah tidak layak huni di Kelurahan Pakuwon.

”Pak lurah memberi tahu di Kelurahan Pakuwon ada rumah tidak layak huni yang berdekatan dengan Mal Ciplaz,” ucapnya, Rabu, 13 Maret 2024.

Ia pun baru mengetahui di tengah-tengah kota Garut masih ada rumah yang hanya sepetak dengan dinding bilik. Padahal, kelurahan Pakuwon merupakan wilayah yang dikelilingi perusahaan-perusahaan besar seperti mal dan perbankan.

Pihaknya mendorong beberapa pihak untuk mengeluarkan CSR-nya untuk perbaikan rumah tidak layak huni tersebut.

”Saya melaporkan kepada beberapa pihak terkait ini, alhamdulillah pak Pj merespons baik, kepala BJB juga akan membantu,” ujar Yuda Puja Turnawan.

Berbicara tentang rumah tidak layak huni memang memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak karena tidak bisa hanya mengandalkan dari APBD saja. Perlu dana lain, semisal dari CSR perusahaan.

Ia pun berharap kepada pemerintah setempat menggerakan masyarakatnya gotong royong.

”Harapan saya pak lurah bisa menggerakan gotong royong karena di Kelurahan Pakuwon ini ada usaha-usaha besar, termasuk Ciplaz yang barang kali bisa mengalokasikan dana CSR-nya,” harapnya.

Baca Juga:Situ Bagendit Masih Dipenuhi Eceng, Disparbud Kabupaten Garut Akan Melanjutkan PembersihanBTT Kabupaten Garut Sebesar Rp 20 Miliar Terlalu Kecil untuk Tanggulangi Bencana, Pemkab Gunakan Alternatif Ini

Lurah Kelurahan Pakuwon Agus Kusnadi mengatakan membenarkan rumah tidak layak huni tersebut merupakan warganya di Kampung Logi.

Ia sepakat dengan apa yang disampaikan oleh anggota DPRD terkait perlunya kolaborasi.

”Memang betul kita perlu kolaborasi bagaimana caranya supaya bisa melaksanakan perbaikan ini,” katanya.

0 Komentar