Digempur Pedagang Online, Penjualan Bendera Merah Putih secara Offline di Garut Merosot

bendera merah putih
Didit, perajin bendera saat menjajakan dagangannya di Bundaran Simpang Lima, Kabupaten Garut, Minggu, 11 Agustus 2024. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Agustus menjadi berkah bagi para perajin bendera merah putih. Bahkan tak jarang para perajin bendera mangkal dan berjualan di pinggir jalan utama di Kabupaten Garut sejak jauh-jauh hari.

Didit, salah seorang perajin bendera dari Kecamatan Leles, memilih berjualan di Bundaran Simpang Lima Kecamatan Tarogong Kidul. ”Mulai jualan dari tanggal 25 Juli. Tapi kalau yang nyebrang berangkatnya mulai tanggal 20-an,” ucapnya, Minggu, 11 Agustus 2024.

Didit menyebut, bendera dan aksesori 17-an merupakan hasil kerajinan dirinya. Banyak jenis bendera yang dia jual, mulai dari umbul-umbul, berbagai macam ukuran bendera dan lainnya. ”Paling banyak diminati umbul-umbul dan bendera sama bandir,” katanya.

Baca Juga:Payung Geulis Mewarnai Car Free Day Jalan Ahmad Yani, Pj Bupati Garut: Nanti Saya Akan Evaluasi DuluBesok, CFD Jalan Ahmad Yani Garut Kembali Digelar, Pedagang Dilarang Berjualan

Dia berjualan di Simpang Lima sejak pagi sampai menuju magrib. Saat berjualan dia membawa dua sampai tiga kodi per harinya.

Namun dia mengeluh karena saat ini penjualan cukup sepi. ”Sekarang lumayan menurun ya (penjualan) dari dua tahun ke belakang. Kan sudah semarak online, jadi banyak live Tiktok dan lainnya,” lanjutnya.

Namun meskipun sepi masih ada pengunjung yang membeli bendera, baik yang sengaja datang ke tempatnya atau pun pengendara yang tak sengaja lewat.

Ia lebih memilih berjualan di Garut daripada ke luar daerah. Karena berjualan ke luar daerah perlu ongkos lebih. ”Jualan paling sampai tanggal 16 Agustus. Jadi masih jualan di tanggal 16 tanggal 17-nya sudah tidak,” pungkasnya. (Agi Sugiana)

0 Komentar