Mengingat catatan kepemimpinannya hingga riwayat dia berhimpun di organisasi juga masih bisa dihitung jari.
“Kalau memang dia hanya mendapatkan previlage saja dari orangtuanya, menjadi anggota dewan, dan mengatakan bahwa akan mewakili anak muda, saya rasa itu sangat tidak cukup. Yang mesti diperhatikan Rico dan anggota dewan muda lainnya adalah, jangan jadikan daya jual kemudaanmu sebagai alasan untuk dia mengatakan bahwa dirinya mewakili anak muda,”ungkapnya.
Lebih lanjut, Miqdar berharap anak muda di Kota Tasikmalaya tak lantas terlena dengan keterwakilan legislator muda pada periode 2024-2029 ini. Banyak hal yang masih harus dikawal langsung oleh rakyat.
Baca Juga:MAN 1 Tasikmalaya Borong Piala di Kemah Bakti Sebatalyon Kabupaten TasikmalayaTokoh Sentral Ivan- Dede Kumpul di Premiere Residence, Ada Apa?
“Saya rasa anak muda di manapun tidak boleh terlena dengan orang yang mengatakan dirinya muda dan siap mewakili anak muda. Kalau memang di masa-masa sebelumnya, dia tidak pernah berdampak kepada masyarakat. Ataupun tidak pernah mengiikuti organisasi-organisasi yang dampaknya langsung kepada masyarakat,” kata Miqdar.
Ia juga berpesan kepada Riko dan anggota DPRD Kota Tasikmalaya yang lain, yang berusia muda atau masuk ke dalam generasi Z, untuk bisa menonjol dan berperan aktif dalam forum legislasi.
“Masa muda kan masa di mana serba ingin tahu, ingin mencapai sesuatu, sehingga ketika Rico mengatakan hari ini mewakili anak muda, ya jelas dia harus menonjol dari anggota dewan yang lain. Karena anak muda itu, dia memikirkan masa depan tidak masa lalu. Sehingga menonjol ataupun unggul di parlemen adalah salah satu jalan. Bagaimana anak muda bisa memberikan kontribusinya sebagai wakil masyarakat,” harapnya. (Ayu Sabrina)