Desa Margacinta Terparah! Masyarakat Pangandaran Berjuang Menghadapi Kekeringan, Air Bersih Sulit

air bersih
BPBD Kabupaten Pangandaran bekerja sama dengan anggota TNI dan Polri mendistribusikan air bersih kepada warga di Kecamatan Kalipucang, Selasa, 24 September 2024. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Efek dari kemarau panjang di Kabupaten Pangandaran masih dirasakan oleh banyak masyarakat yang sangat membutuhkan air bersih.

Permintaan air bersih ini datang dari sejumlah desa yang terdampak kekeringan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran terus berupaya mendistribusikannya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pangandaran, Supiatno, menjelaskan bahwa pihaknya telah mendistribusikan sekitar 180.000 liter air bersih kepada masyarakat di beberapa desa hingga akhir bulan Agustus.

Baca Juga:Polisi Klarifikasi Isu Teror Ketuk Pintu dan Pembacokan di Cimerak PangandaranPilkada Kabupaten Pangandaran 2024: Nomor Urut Ditetapkan, Siapa yang Akan Memimpin?

Dia menyebutkan bahwa untuk bulan September, data distribusi masih dalam proses rekap dan kemungkinan akan ada penambahan titik desa yang membutuhkan bantuan.

Desa Margacinta di Kecamatan Cijulang menjadi salah satu daerah dengan permintaan air bersih yang paling tinggi.

Menurut Supiatno, Margacinta merupakan wilayah yang sering mengalami kekeringan setiap musim kemarau.

”Sekarang memang sudah ada hujan, tapi itu belum berpengaruh, karena intensitasnya belum tinggi,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Selasa, 24 September 2024.

Kondisi geografis Margacinta yang berada di kawasan pegunungan dan banyak bebatuan juga menjadi faktor penyebab sumur dan sumber air lainnya cepat kering.

Data dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pangandaran menunjukkan bahwa hingga bulan Agustus, terdapat 4.724 kepala keluarga (KK) yang terdampak kekeringan dan sangat membutuhkan air bersih.

Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana, menambahkan bahwa ada tiga kecamatan yang paling parah terdampak kekeringan, yaitu Cijulang, Cimerak, dan Kalipucang.

Baca Juga:Kelesuan Usaha, Nasib Pengrajin Kerang Laut di Kabupaten Pangandaran Makin Suram di Era Souvenir RumahanPangandaran Akan Dipimpin Penjabat Sementara Bupati, Jeje dan Ujang Cuti untuk Pilkada Serentak 2024

Dari ketiga kecamatan tersebut, sembilan desa mengalami kekurangan air bersih, antara lain Cibanten, Margacinta, Kertayasa, Batukaras, Limusgede, Legokjawa, Sukajaya, Mekarsari, dan Bagolo.

Totalnya, 4.724 KK atau sekitar 15.613 jiwa di Kabupaten Pangandaran mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih.

Dalam situasi ini, upaya distribusi air bersih oleh BPBD dan dukungan dari masyarakat sangat penting untuk membantu mereka yang terdampak. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar