Demam Berdarah di Kota Tasikmalaya Telah Mencapai 246 Kasus Sejak Awal Tahun 2024

Demam Berdarah
Jumlah kasus demam berdarah di Kota Tasikmalaya terus bertambah sejak Januari hingga bulan maret ini tercatat 246 kasus.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Memasuki bulan Ramadan catatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya terus mengalami peningkatan.

Sejak awal Januari 2024 hingga saat ini telah tercatat 246 kasus DBD terjadi.

Pemerintah didesak mengambil langkan konkret untuk menangani penyakit musiman ini agar jumlah korban bisa diminimalisir.

Baca Juga:Tunjangan Hari Raya 2024 Dibayarkan Maksimal 7 Hari Sebelum LebaranCerita Dibalik Pembuatan Aplikasi APATARS-GO oleh Para Guru SMPN 2 Tasikmalaya Bikin Pilu

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Ahmad Junaedi Sakan menuturkan, bahwa berdasarkan informasi di lapangan, warga yang terjangkit DBD terus bertambah.

Masalah ini harus segera ditangani dengan serius agar bisa terkendali.

“Sebab kita ketahui, wabah ini kan musiman, siklusnya ketika cuaca sedang penghujan kemudian lingkungan kebersihannya kurang terjaga, maka akan timbul potensi. Kami cek di lapangan, laporan itu ada saja di masyarakat berjatuhan warga yang terjangkit,” katanya kepada RadartasikID, Rabu, 20 Maret 2024.

Politisi PKB itu menyebut bahwa selain dilakukan penanganan cepat di fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas, sosialisasi, edukasi dan penyuluhan juga harus gencar. Dinas Kesehatan sebagai pihak berwenang diminta bergerak cepat.

“Jangan menunggu pasien terus berjatuhan. Baiknya mulai turun edukasi, barangkali masyarakat abai juga kebersihan lingkungan, supaya teringatkan, karena DBD kan sangat dipengaruhi faktor lingkungan,” tutur Jun.

Berdasarkan data tahun lalu, lanjutnya, jumlah kasus di awal tahun ini memang lebih sedikit. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi lonjakan kasus disaat situasi tertentu. Sehingga tetap harus waspada.

“Di tahun lalu itu kan melewati seribuan kasus secara kumulatif dalam setahun. Di awal 2022 juga memang sudah kelihatan trennya bakal tinggi dan terbukti sampai akhir tahun semakin banyak kala itu. Nah, otomatis di tahun ini kita harus antisipasi sedini mungkin menghindari adanya peluang lonjakan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Asep Hendra memperkirakan jumlah kasus DBD di tahun 2024 ini masih akan terus bertambah.

Baca Juga:Cerita Dibalik Pembuatan Aplikasi APATARS-GO oleh Para Guru SMPN 2 Tasikmalaya Bikin PiluPangandaran Rawan Pencurian Jelang Lebaran, Polisi Bentuk Tim Khusus untuk Periksa Rumah Kosong Selama Musim Mudik Idul Fitri 1445 H

Hal ini linier dengan kejadian ti tingkat nasional yang juga menunjukan peningkatan jumlah kasus. Banyak faktor mempengaruhi, mulai dari kondisi lingkungan hingga perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan.

Secara angka, kasus yang terjadi sejak 1 Januari sampai dengan 19 Maret 2024 sudah tembus di angka 246 kasus. Namun tidak tercatat ada korban meninggal dunia.

0 Komentar