Dari Folklore ke Sejarah: Menguak Fakta di Balik Legenda Hj Umayah, Pelopor Bordir Tasikmalaya

pelopor bordir tasikmalaya
Dari kiri ke kanan: Ashmansyah Timutiah (seniman), Yusran Arifin (penulis buku), Ridlwan Nurfaozah (tokoh muda Kawalu), H Ucu Anwar Surahman (Plt Kadisdik Kota Tasikmalaya), H Aslim (Ketua DPRD Kota Tasikmalaya) dan Acep Zamzam Noor (budayawan) saat menjadi pembicara bedah buku Potret Kecil Hj Umayah dan Perkembangan Bordir Tasikmalaya di halaman Kantor Kecamatan Kawalu, Sabtu, 28 September 2024. (Fitriah Widayanti/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sanggar Golewang menyelenggarakan acara peluncuran dan bedah buku yang cukup istimewa di halaman Kantor Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Sabtu, 28 September 2024. Buku bertajuk Potret Kecil Hj Umayah dan Perkembangan Bordir Tasikmalaya tersebut, karya Yusran Arifin, mencoba menjawab berbagai kesimpangsiuran informasi yang selama ini beredar tentang sosok pelopor bordir Tasikmalaya, Hj Umayah.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting seperti Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim SH; Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya H Ucu Anwar Surahman; Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUMKM Perindag) Kota Tasikmalaya Apep Yosa Firmansyah; budayawan Acep Zamzam Noor; seniman Ashmansyah Timutiah; serta beberapa tamu undangan lainnya.

Diskusi yang diadakan di acara ini bukan hanya untuk memperkenalkan sosok Hj Umayah, tetapi juga untuk menggali lebih dalam tentang sejarah dan perkembangan industri bordir di Kota Tasikmalaya, terutama di Kawalu.

Baca Juga:Rezeki Tak Terduga! Pedagang Jamu di Purwakarta Dapat Kejutan dari Ahmad SyaikhuIngin Cetak Generasi Siap Kerja, Pasangan ASIH Siapkan Sekolah Vokasi di Jawa Barat

Yusran Arifin, penulis buku tersebut, memaparkan bahwa buku ini muncul dari keprihatinannya terhadap kurangnya penghormatan terhadap jasa Hj Umayah.

Menurut Yusran, di sebuah seminar, seorang tokoh mengungkapkan bahwa Hj Umayah, pelopor bordir di Tasikmalaya, lahir di Kampung Cukang, Kawalu.

Pernyataan tersebut mengejutkan Yusran karena dia merasa cukup mengenal sejarah dan silsilah Hj Umayah melalui cerita-cerita dari orang-orang terdekat sang pelopor.

Yusran mengungkapkan keinginannya untuk menyatukan berbagai informasi mengenai Hj Umayah yang tersebar dalam satu buku. ”Alasan-alasan itu kemudian dikolektivitaskan dengan adanya beberapa harapan dengan bordir ini termasuk dengan Hj Umayah,” terang Yusran kepada Radartasik.id.

Dia pun mulai mengumpulkan tulisan-tulisan terkait yang pernah dimuat di media lokal—salah satunya koran Radar Tasikmalaya—sejak 2010.

Sebelumnya, Yusran juga menerbitkan buku berjudul Antalogi Puisi 115 Penyair Indonesia: Kebaya Bordir untuk Umayah pada tahun 2021, sebagai bentuk awal dedikasinya terhadap sosok yang dia sebut sebagai pahlawan ekonomi kreatif Tasikmalaya.

Penyusunan buku Potret Kecil Hj Umayah ini pun tak lepas dari riset yang panjang. Yusran menjelaskan bahwa mengumpulkan data tentang Hj Umayah yang semula dikenal sebagai Raden Ratnaningsih membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

0 Komentar