Dari Desa ke Jepang, Program Migranpreneur Buka Jalan Baru Kurangi Pengangguran di Kabupaten Tasikmalaya

Pengangguran di Kabupaten Tasikmalaya
Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) Kabupaten Tasikmalaya berfoto bersama usai melakukan pengukuhan sekaligus latihan kerja di Alhambra Hotel beberapa hari lalu. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) Kabupaten Tasikmalaya melaksanakan kegiatan pengukuhan sekaligus pelatihan kerja yang bertempat di Alhambra Hotel & Convention baru-baru ini.

Dalam kesempatan tersebut, dibentuk empat Kelompok Kerja (Pokja) yang masing-masing fokus pada inovasi, kerja sama, pendidikan, dan sertifikasi.

Pembentukan pokja ini bertujuan untuk menyusun program kerja yang nantinya akan diplenokan serta dimatangkan lebih lanjut oleh setiap tim pokja.

Baca Juga:Saatnya Buktikan Diri, Ratusan Kohai Bertarung di UKT BKC Kabupaten TasikmalayaPengurus Cabor Minta Musorkab KONI Kabupaten Tasikmalaya Ditunda, Ini Alasannya!

Wakil Ketua Tim TKDV Kabupaten Tasikmalaya, H Cecep D Abdul Qoyum SE MSi, menjelaskan bahwa upaya ini dilakukan sebagai bagian dari program jangka panjang TKDV untuk membantu menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Tasikmalaya.

Targetnya, dalam satu tahun ke depan hingga tahun 2025, TKDV berusaha mengurangi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar satu persen dari total 39 ribu pengangguran yang ada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Saat ini, salah satu program yang sedang digagas oleh TKDV adalah inisiatif Migranpreneur, yang berfokus pada penciptaan wirausaha baru melalui program pemagangan ke Jepang.

Program ini diharapkan dapat diterapkan di setiap desa dengan konsep ”satu desa satu pemagang ke Jepang”.

Setiap desa diimbau untuk berperan serta dalam pembiayaan pelatihan. Sedangkan, untuk biaya pemberangkatan dan persiapan ke Jepang, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan salah satu bank yang akan memfasilitasi pembiayaan tersebut.

Peserta yang mengikuti program ini nantinya hanya perlu mengembalikan biaya setelah mendapatkan hasil dari kegiatan magang di Jepang.

”Insyaallah nanti teman-teman yang magang ini sepulang dari Jepang sudah menyiapkan diri menjadi pengusaha,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Minggu, 6 Oktober 2024.

Baca Juga:Kesalahan Dokumen Bisa Jadi Petaka! Pelamar PPPK Kabupaten Tasikmalaya Diingatkan Teliti Saat PendaftaranBPBD Kabupaten Tasikmalaya Latih Santri Ponpes Hamalatul Qur'an Mitigasi Bencana

Selain itu, TKDV juga telah menyiapkan pendampingan khusus untuk mereka, termasuk pelatihan bahasa Jepang dan pembekalan mindset kewirausahaan, agar mereka siap menjadi pengusaha mandiri sepulang dari program pemagangan.

Selain program Migranpreneur, TKDV juga tengah mengembangkan konsep Kampung Produktif.

Cecep menyebutkan bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan sumber ekonomi baru yang berbasis di desa, sehingga para pencari kerja tidak perlu merantau ke kota untuk mencari nafkah.

0 Komentar