Dapat Sertifikat Adipura, Motivasi dan Evaluasi Bagi Pemkot Tasikmalaya di 2024 dan Seterusnya

sertifikat adipura, sampah
Pj Wali Kota Tasikmalaya Dr Cheka Virgowansyah bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup H Deni Diyana dan para pejabat di lingkungan Pemkot Tasikmalaya usai menerima sertifikat penghargaan Adipura di Kantor Kementrian KLHK, Selasa (5/3/2024)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Upaya Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam menangani persoalan lingkungan tampaknya membuahkan hasil meskipun belum maksimal. Di mana Kota Tasikmalaya mendapat sertifikat Adipura atas langkah dan upaya yang sudah dilakukan.

Penanganan lingkungan menjadi salah satu konsentrasi dari Pemkot melalui beberapa gerakan di tahun 2023 lalu. Dari mulai Satgas Tasik Resik, budidaya magot, Bank Sampah termasuk penggunaan cairan eco enzyme di TPA Ciangir.

Pemkot pun mendapatkan penghargaan sertifikat Adipura dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Di mana penghargaan tersebut diserahkan pihak kementerian kepada Pj Wali Kota Dr Cheka Virgowansyah di Kantor Kementrian KLHK.

Baca Juga:Partai Nasdem Pecah Telur di Pileg DPRD Kabupaten Tasikmalaya 2024, Selanjutnya Menunggu Langkah Untuk PilkadaPilkada 2024 Kota Tasikmalaya Makin Dekat, Yanto Oce Pindah dari PPP?

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya H Deni Diyana juga mengucapkan terima kasih atasa partisipasi dari semua pihak. Pasalnya penghargaan tersebut tidak bisa tercapai tanpa kolaborasi dan kebersamaan. “Baik itu unsur pemerintah dan juga masyarakat,” ujarnya.

Sertifikat adipura tersebut menjadi motivasi tersendiri untuk pemerintah. Khususnya bagi DLH yang membidangi pengelolaan sampah dan penataan lingkungan. “Ini jadi motivasi, penyemangat untuk melakukan yang lebih baik ke depannya,” katanya.

Penghargaan ini juga menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah khususnya DLH untuk bisa lebih baik lagi ke depannya. Supaya ke depannya Kota Tasikmalaya bisa meraih trofi Adipura, bukan lagi hanya sertifikat. “Kalau sekarang kan baru sertifikat, mudah-mudahan nanti bisa dapat trofinya,” ucapnya.

Ada pun hambatan yang dialami saat ini, yakni persoalan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Di mana pihaknya masih ada keterbatasan masalah sarana dan prasarana sehingga pengelolaan. “Sedangkan indikator penilaian terbesarnya di TPA,” imbuhnya.

Selain itu, kondisi pengelolaan sampah di TPA sendiri sangat vital. Karena ketika bermasalah, dampaknya akan merembet kepada pengangkutan dan membuat sampah banyak menumpuk di TPS dan depo. “Tapi mudah-mudahan ke depannya kita bisa lebih baik lagi,” ucapnya.(*)

Kunjungi juga Radartasik.id di Google News dan Tiktok

0 Komentar