Dampak Kemarau di Kabupaten Pangandaran Meluas, Sawah Tadah Hujan Rentan Jika Dipaksa Ditanami

Dampak Kemarau
Petugas BPBD Kabupaten Pangandaran saat menyalurkan air bersih kepada warga. (Istimewa)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Kekeringan di Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran makin meluas. Dampak kemarau ini semakin dirasakan masyarakat.

Kepala Desa Margacinta Enceng Anwar Solihin mengatakan, beberapa dusun mengalami dampak kemarau. Ada “Yang sebagian (terdampak) di antaranya Dusun Cikadu, Balengbeng dan Margajaya,” ucapnya, Jumat 25 Agustus 2023.

Sementara wilayah yang mengalami dampak kemarau secara keseluruhan di antaranya Dusun Cidawung, Karangkamal dan Pangancraan. “Sementara di Dusun Bunian tidak terlalu terdampak,” kata Enceng Anwar Solihin.

Baca Juga:BKSDA Kabupaten Pangandaran Sebut Kebiasaan Wisatawan Memberi Makan Hewan di Cagar Alam Tak BaikLobster Makin Langka di Perairan Kabupaten Pangandaran, Diduga Penyebabnya karena Hal Ini

Menurut Enceng Anwar Solihin, sawah tadah hujan di Desa Margacinta dipastikan tidak bisa ditanam untuk sementara. Dampak dari kekeringan. “Kemudian untuk sawah irigasi juga tidak akan maksimal,” jelasnya.

Dampak Kemarau, Warga Kesulitan Air Bersih

Jika tetap dipaksakan untuk ditanami, menurut dia, besar kemungkinan mengalami gagal panen. “Makanya para petani pasti pere dulu,” ujarnya.

Ia mengatakan, luas sawah yang terdampak kekeringan di Desa Margacinta kurang lebih mencapai 60 hektare. “Yang terdampak sebanyak 200 kepala keluarga,” terangnya.

Sementara itu, bantuan air bersih dari BPBD Kabupaten Pangandaran dan Dinsos Kabupaten Pangandaran masih terus dilakukan. “Sebagian warga malah ada yang beli air ke warga lainnya, karena belum cukup,” ucapnya.

Enceng Anwar Solihin mengatakan, dusun yang terdampak kemarau berada di perbukitan. “Kalau yang di dataran lebih rendah tidak terlalu,” ujarnya. (*)

0 Komentar