Salah satu warga Tarogong Kidul Ika mengatakan, masih membeli gas elpiji 3 kilogram di pedagang eceran. “Sekarang masih beli di warung karena kalau ke pangkalan lumayan jauh harus ongkos lagi,” katanya.
Anjurkan Beli ke Pangkalan
Sebelumnya, Bupati Garut H Rudy Gunawan menganjurkan masyarakat membeli gas elpiji 3 kilogram langsung dari pangkalan. Demi menghindari harga yang melambung di warung-warung.
“Menurut aturan, masyarakat itu belinya ke pangkalan. Jadi yang ke pengecer itu harganya bisa Rp 30 ribu, tergantung daripada keserakahan pengecer,” ucapnya, Kamis (30/3/2023).
Baca Juga:Soal Banjar Water Park, Ini Kata Pengusaha Asal BanjarPatung Sphinx di Banjar Water Park Dapat Penolakan, Museumnya Tak Masalah
Rudy Gunawan menuturkan, kenaikan HET elpiji karena selama tujuh tahun belum pernah ada kenaikan.
Sedangkan biaya operasional, termasuk di dalamnya kebutuhan bahan bakar yang naik membuat pelaku usaha gas mengeluhkan kondisi itu.
Bupati juga menyebutkan, kenaikan HET elpiji juga sudah terjadi di beberapa daerah lain. “Mereka itu punya untungnya hanya satu setengah juta satu pangkalan, apalagi dengan adanya kenaikan BBM. Makanya kita naik kan itu Rp 3.000, untuk bisa mengimbangi daerah-daerah lain,” tuturnya.
Sebelum gas subsidi itu naik, harga gas di pasaran justru sudah tidak sesuai HET. Bahkan ada yang sampai menjual ke masyarakat di atas Rp 20 ribu per tabung. Namun saat ini dari pangkalan sudah dipastikan Rp 19.500. (mg1)