Cuaca Ekstrem Kembali Mengancam

Cuaca Ekstrem Kembali Mengancam
GENANGAN. Sejumlah pengendara melintasi Jalan Siliwangi Kecamatan Tawang. Jalan tergenang ketika hujan deras, Senin (15/8/2022). Foto: Rangga jatnika / radar tasikmalaya
0 Komentar

KAWALU, RADSIK – Akhir-akhir ini Kota Tasikmalaya diterpa hujan dari mulai gerimis sampai deras. Hal ini meningkatkan potensi terjadinya bencana alam yang patut diwaspadai.

Seperti halnya Senin siang (15/8/2022), di mana hujan deras menerpa sebagian wilayah Kota Tasikmalaya. Meskipun tidak terdeteksi terjadinya bencana alam, beberapa titik jalan tergenang. Seperti Jalan Siliwangi  tergenang air pada hujan deras kemarin sore.

Salah seorang pedagang di kawasan itu, Komarudin (35) mengatakan kondisi tersebut sudah rutin terjadi meskipun genangan cepat surut ketika hujan reda. “Setiap hujan pasti seperti ini (banjir), tapi kalau sudah reda enggak lama surut lagi,” katanya.

Baca Juga:Kerja Sama Ciptakan OptimismeDaftar Bacaleg di Demokrat Gratis

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya H Ucu Anwar Surahman mengatakan, anomali cuaca masih terjadi. Kondisi ini bukan hanya di Kota Tasikmalaya, namun menyeluruh di Nusantara. “Anomali cuaca ini berlangsung di seluruh pulau,” ungkapnya kepada Radar.

Cuaca ekstrem yang terjadi berpotensi menimbulkan bencana alam. Seperti halnya kejadian-kejadian yang pernah terjadi di Kota Tasikmalaya. “Pohon tumbang, longsor, sambaran petir, rumah ambruk dan genangan air menjadi potensi yang harus diwaspadai,” ucapnya.

Personel BPBD tentunya lebih disiagakan, khususnya ketika terjadi hujan deras dan angin kencang.

Hal itu guna meningkatkan kecepatan respons ketika bencana terjadi. “Ketika hujan deras, patroli juga dilakukan dan tidak hanya menunggu laporan,” katanya.

Selain personel, perlengkapan pun senantiasa dicek agar tetap siap digunakan. Supaya tidak ada kendala ketika digunakan untuk penanganan bencana alam di masyarakat. “Semua peralatan dan SDM (sumber daya manusia) dalam kondisi siaga penuh,” ucapnya.

Selain kesiapan penanggulangan bencana, pihaknya juga mengimbau masyarakat turut waspada. Khususnya mereka yang tinggal di kawasan rawan, seperti daerah bertebing. “Bawa keluarga ke tempat yang lebih aman untuk meminimalisasi dampak ketika terjadi longsor,” ucapnya.

Baca Juga:Tamatan SMA Jadi Bandar NarkobaKolaborasi, Sinergi, Pulih Kembali

Begitu juga warga yang sedang berkendara supaya menghindari berteduh di bawah pohon rindang. Supaya bisa mencegah munculnya korban ketika pohon tersebut roboh. “Cari tempat teduh yang sekiranya lebih aman,” terangnya.

0 Komentar