BANJAR, RADARTASIK.ID – Pembangunan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) akan menjadi tol terpanjang di Indonesia. Yakni 206,65 kilometer. Lintasan Tol Getaci ini akan melewati sejumlah daerah di Priangan Timur. Terkecuali Kota Banjar.
Pembangunan Tol Getaci, dari Gedebage melintasi Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan lompat ke Pangandaran, kemudian ke Cilacap.
Sementara Kota Banjar yang merupakan kota paling timur, di wilayah selatan Provinsi Jawa Barat hanya akan dilingkari saja oleh Tol Getaci.
Baca juga: 18 Hektare Lahan di Desa Karangmulya Garut Terdampak Tol Getaci, Sebagian Sudah Terima Ganti Rugi
“Di Kota Banjar tidak ada yang terlewati oleh Tol Getaci,” ujar Plt Kadis PUTR Kota Banjar Acep Daryanto melalui Kabid Tata Ruang Dinas PUTR Kota Banjar Sulistianingsih ST MAP, kepada Radar dalam pesan singkat whatsapp, Minggu (14/5/2023).
Tak hanya itu, sejengkal tanah di wilayah administratif Pemerintah Kota Banjar pun tidak ada yang tersentuk oleh material pembangunan Tol Getaci. Tiang pancang pun tidak ada berdiri di atas tanah Kota Banjar.
“Gak ada (titik tanah/daerah yang didirikan tiang pancang Tol Geraci),” kata Sulisianingsih.
Rencana exit tol di Kota Banjar tak terealisasi. Sesuai rencana awal, exit Tol Getaci berada di wilayah selatan Kabupaten Ciamis. Tepatnya di wilayah Kertahayu, Pamarican.
Baca juga: Proyek Tol Getaci: 11 Warga di Desa Kandangmukti Kabupaten Garut Sudah Terima UGR
Meski demikian Pemerintah Kota Banjar bergerak cepat membaca peluang potensi pergerakan perekonomian untuk daerah.
“Exit tol berada di Kertahayu (Pamarican, Ciamis), seperti rencana awal. Untuk menangkap peluang, maka di daerah Batulawang yang berdekatan dengan exit tol dibuat kawasan industri,” kata Sulistianingsih.