Cegah Kekerasan di Sekolah, SD Negeri 1 Banjar Perkuat Karakter Siswa

Kekerasan di Sekolah
Siswa SD Negeri 1 Banjar mengikuti pembinaan karakter siswa dan peningkatan kompetensi guru dalam pencegahan kekerasan di sekolah. (Istimewa)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – UPTD SD Negeri 1 Banjar melaksanakan pembinaan karakter siswa dan peningkatan kompetensi guru dalam pencegahan kekerasan di sekolah. Pembinaan dilaksanakan tiga hari, dari 4-6 Oktober 2023.

Pembinaan melibatkan pihak ekternal sebagai narasumber. Sebanyak tiga narasumber dihadirkan untuk memberikan pembinaan karakter anak dan penguatan kompetensi guru dalam pencegahan kekerasan di sekolah.

Ketiga narasumber di antaranya dr Sari Wahyu Ningrum, Kapolsek Banjar, dan Dinas Sosial P3A Kota Banjar.

Baca Juga:Ini Penjelasan Pemdes Soal Wacana Penggusuran Sekolah Dasar di Kota BanjarSoal Alat Peraga Sosialisasi, Bawaslu Kabupaten Pangandaran Hanya Bisa Mengimbau, Penindakan oleh Penegak Perda

“Berangkat dari kekhawataran terhadap kondisi dunia pendidikan maka kita isi waktu luang setelah PTS dengan kegiatan yang positif,” ujar Kepala UPTD SD Negeri 1 Banjar Hj Ikah Kartikah SAg usai pembinaan hari pertama, Rabu 4 Oktober 2023.

“Hari ini pembinaan mengenai pencegahan pelecehan seksual, besok rencana kapolsek akan menyampaikan perihal pencegahan bullying di sekolah, terakhir dari Dinas Sosial P3A mengenai perlindungan anak,” kata Hj Ikah Kartikah.

Ia menuturkan, pembinaan diikuti seluruh siswa di SD Negeri 1 Banjar. Namun untuk pembinaan narasumber eksternal hanya kelas 4, 5, dan 6. Sedangkan kelas 1, 2, dan 3 pembinaan disampaikan guru kelas masing-masing.

“Pembinaan ini dilaksanakan sebagai upaya preventif kami untuk mencegah terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual di lingkungan sekolah. Sehingga anak memiliki karakter yang kuat dan tidak terjerumus dengan hal negatif,” kata dia.

Berikan Pemahaman Pada Siswa untuk Cegah Kekerasan di Sekolah

Dia menambahkan, tak hanya dalam kegiatan ini, pihaknya rutin memberikan pendidikan terhadap anak. Mencegah kekerasan, kenakalan, dan pelecehan seksual di dunia pendidikan.

“Semua guru disini selalu melakukan komunikasi dua arah dengan para murid agar anak merasa nyaman dan kita bisa memahami serta mencegah bahaya pelecehan, perundungan, kekerasan dan lain sebagainya oleh anak,” katanya.

0 Komentar