Calon Pengantin Harus Sekolah Dulu di Sini Biar Setelah Menikah Tidak Melahirkan Bayi Stunting

calon pengantin
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat meresmikan peluncuran sekolah catin. ist
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pencegahan stunting di Kota Tasikmalaya tidak hanya dilakukan pemerintah daerah. Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Tasikmalaya pun ikut ambil peran untuk menekan risiko stunting pada bayi.

Salah satunya dengan mendirikan sekolah calon pengantin (catin) sebagai sarana untuk membangun pemahaman kognitif, apektif, dan priskomotor pada calon pengantin. Sehingga potensi lahirnya bayi stunting bisa dicegah dari awal.

“Jadi kita coba bangun para catin ini mulai dari hati, pola pikir dan keterampilannya. Pasangan diajak untuk saling memahami keunggulan dan kekurangan masing masing. Sehingga kalau terjadi sesuatu atau ketidakcocokan dalam rumah tangganya, mereka sudah memahami bahwa itu yang menjadi kelemahan dari pasangan,” ujar Ketua PC IBI Kota Tasikmalaya Dr Hj Atit T SKepNs MPd disela peringatan HUT IBI ke-72 Di Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya, Sabtu (24/6/2023).

Baca Juga:Damkar Kota Tasikmalaya Selamatkan ODGJ yang Masuk Gorong-Gorong Karena Khawatir Masuk ke Saluran DrainaseIncar Emas, Asosiasi Futsal Kota Tasikmalaya Lakukan Strategi Ini

Menurutnya secara formal sekolah catin digelar hanya selama dua hari. Setelah diberi pemahaman, hari kedua, para calon pengantin diberi pelatihan keterampilan. Kemudian mengikuti pemeriksaan kesehatan dan konsultasi psikolog. Pihaknya juga membuka ruang komunikasi melalui WhatsApp.

“Kalau ada permasalahan bisa didiskusikan di situ. Setelah pernikahan, nanti dilanjutkan pembinaan kelas keluarga awal, untuk persiapan mereka punya keturunan. Insyaa Alloh mereka akan terus kita pantau hingga memiliki keturunan,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat menuturkan persoalan stunting, salah satunya dipicu pernikahan di bawah umur dan kesiapan calon pengantin untuk memiliki keturunan. Baik secara mental atau pun fisik.

“Atas dasar latar belakang tersebut, kita diskusi dan lahirlah gagasan supaya mempersiapkan calon pengantin sebaik mungkin. Upaya ini kita support sebagai sinergitas dan kolaborasi bersama stakeholder, di samping upaya Pemkot yang tengah konsen mengatasi persoalan stunting,” kata Uus.(*)

0 Komentar