Calon Pemimpin Harus Punya Nilai Lebih, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Berbagi Tipsnya

BANDUNG, RADARTASIK.IDPesta demokrasi pemilihan calon pemimpin akan digelar tahun 2024. Baik untuk kepala negara maupun perwakilan di kursi legislatif.

Dari pemilihan itu diharapkan lahir pemimpin-pemimpin yang punya kapasitas dan kapabilitas untuk mengayomi rakyat.

Tapi Anda pasti tahu untuk dapat dipilih sebagai pemimpin atau pun wakil rakyat di parlemen bukanlah perkara mudah.

Masyarakat tidak akan mau “membeli kucing dalam karung” alias memilih orang yang tidak mereka kenal.

Maka diperlukan strategi khusus agar seorang figur atau calon pemimpin bisa dikenal luas sebelum terpilih maupun selama menjabat. Walaupun yang tidak senang itu pasti akan selalu ada.

Baca juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Pastikan Tol Getaci Terkoneksi Sampai Jogjakarta

Soal ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat menyinggungnya ketika memaparkan keberhasilan pembangunan Provinsi Jawa Barat selama 5 tahun kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum.

Ia memberikan tips menjadi pemimpin di era teknologi seperti sekarang.

Menurut pria yang akrab disapa RK itu, pada hari ini seorang pemimpin setidaknya harus punya 2 nilai di mata publik yaitu:

1. Harus Disukai / Populer

RK mengatakan bahwa untuk menjadi pemimpin hari ini seseorang harus disukai publik dan itu bisa didapat dengan melakukan sosialisasi atau pencitraan.

Pilihan Ridwan Kamil jatuh pada mesin pencarian google. Karena di sini lah kebanyakan masyarakat Indonesia terutama kaum muda melakukan pencarian informasi detail tentang figur-figur yang mereka sukai.

Baca juga: Pimpinannya Tersangka, Ridwan Kamil Pastikan Pesantren Al Zaytun Tak Dibubarkan, Santri Akan Dibina dengan Kurikulum Baru

“Kalau (figur calon pemimpin) tidak ada di google search (mesin pencafian google, Red), jangan berharap disukai. Itu tips saya ke para calon pemimpin. Makanya saya harus berpakaian pantas, ngomong pienakeun (nyenengin, Red) prinsipnya,” tuturnya.

2. Harus Ada Transformasi

Poin kedua menurutnya adalah harus bisa melakukan transformasi atau perubahan yang nyata.

Seorang pemimpin atau pun calon harus bisa melakukan sesuatu yang azas manfaatnya terasa dan wujudnya terlihat oleh publik. “Rumusnya, perubahan itu harus terlihat, terasa, dan terekam,” tandas pria .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *