Caleg dan Parpol Dibuat Galau dengan Sistem Pemilu, Apakah Akan Menggunakan Proporsional Terbuka Atau Tertutup?

Sejumlah partai politik dan caleg di kota banjar galau tentang sistem pemilu apakah akan menggunakan proporsional terbuka atau tertutup
Sejumlah partai politik di Kota Banjar menggelar konferensi pers usai mendaftarkan para bakal calon anggota legislatifnya ke KPU. Yulianto/radartasik.id
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Sejumlah partai politik dan calon anggota legislatif di Kota Banjar Galau. Bukan karena elektabilitas partai atau persainga pencalonan, melainkan menunggu kejelasan sistem pemilu yang akan digunakan pada tahun 2024 nanti.

Apakah menggunakan sistem proporsional terbuka seperti yang telah berjalan selama ini, atau kembali ke masa lalu menggunakan sistem proporsional tertutup.

Partai politik sebenarnya masih tetap mengharapkan Pemilu menggunakan sistem proposional terbuka. Namun mereka juga harus siap apabila pada akhirnya Pemilu dilaksanakan menggunakan sistem proposional tertutup.

Baca Juga:Elon Musk Tunjuk Linda Yaccarino Jadi CEO Twitter, Cuitan Berisi Hate Speech Akan Dibatasi?Bintang Only Fans Astrid Wett Terlibat Tawuran Saat Konferensi Pers KSI vs Joe Fournier

Ketua DPC Partai Demokrat Kota Banjar Hj Irma D Bastaman mengatakan bahwa bagi Partai Demokrat sebenarnya sistem mana pun yang digunakan tidak ada masalah.

Bahkan dirinya siap berjuang kalau sistem Pemilu Proposional tertutup pada akhirnya diterapkan dalam Pemilu tahun 2024.

“Kita tidak ada masalah. Kita juga siap berjuang. Kalau mengingatkan kita pada demokrasi Indonesia secara tertutup kita akan terima,” kata Irma pada Minggu (14/5/2023).

Meski begitu, ia masih berharap pelaksanaan Pemilu 2024 menggunakan sistem proposional terbuka. Mengingat penggunaan sistem proporsional tertutup akan memengaruhi upaya yang dilakukan caleg dan parpol.

“Ada pengaruh dinamika kapan diumunkan (sistem proposional terbuka atau tertutup). Mudah-mudahan terbuka. Masih menunggu MK,” katanya.

Karena ketika dilaksanakan sistem tertutup maka para Bacaleg di nomer bawah tidak akan maksimal berkampanye.

“Secara umum kendala tidak ada. Namun pada saat ini diantara para Bacaleg masih ada yang berfikir tentang sistem yang terbuka dan tertutup. Karena dengan sistem tertutup tentu mereka yang di nomor urut bawah sepertinya akan kurang begitu intens kampanye. Karena memang kalau tertutup hanya mencoblos gambar partainya. Itu saja kendalanya,” kata Yayan.

0 Komentar