Bukan Perbaikan Infrastruktur, Pedestrian Jalan Cihideung Butuh Aturan Main yang Jelas

kurang getol bantuan pasar
Anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya M Rijal Ar Sutadiredja
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Secara regulasi, pedestrian Jalan Cihideung merupakan ruang publik yang bebas dari pedagang dan parkir kendaraan. Jika memang ada toleransi, harus ada aturan main yang jelas untuk pemanfaatan area tersebut.

Mengingat Pemkot tidak mampu membuat kawasan itu steril dari pedagang dan parkir, bukan berarti membiarkan hal itu begitu saja. Solusi tetap diperlukan agar apa yang sudah dibangun dengan biaya mahal tidak sesuai fungsi.

Anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya M Rijal Ar Sutadiredja mengatakan bahwa penyalahgunaan pedestrian tidak bisa dipungkiri. Di mana Jalan Cihideung yang dibangun untuk ruang terbuka publik, kini jadi area untuk berjualan. “Kondisinya memang seperti itu, tidak bisa ditutup-tutupi,” ungkapnya kepada Radar, Kamis (18/7/2024).

Baca Juga:Dinilai Kurang Informatif Padahal Anggaran Besar, KPU Kota Tasikmalaya Akui Masih Pilih-PilihBaru 1 Jam Dipasang, Baliho Kandidat Pilkada Kota Tasikmalaya H M Yusuf Dirusak

Ketika Pemkot merencanakan penataan, menurutnya akan sia-sia apabila fokusnya di infrastruktur. Karena polemik di Jalan Cihideung merupakan persoalan kebiasaan, di mana kawasan itu sudah terbiasa dijadikan lapak jualan. “Jadi kalau penataannya di infrastruktur, sepertinya ada yang salah,” katanya.

Menurutnya, perlu dibuat sebuah aturan teknis untuk penggunaan kawasan pedestrian. Apalagi sebelumnya ada peluang untuk mengakomodir pelaku usaha dengan penempatan konter.  “Jadi perlu ada konsep atau aturan main untuk menjaga Jalan Cihideung tetap tertata,” terangnya.

Bahkan tidak menutup kemungkin bisa menjadi potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Contohnya menjadikan Jalan Cihideung menjadi salah satu sarana event yang mengakomodir pelaku usaha. “Kalau diberlakukan aturan main yang legal, pemkot bisa memungut sejenis retribusi,” katanya.

Namun perlu ada pembatasan jumlah yang rasional supaya tidak semerawut. Salah satunya dengan menerapkan biaya yang tidak terlalu murah kepada pelaku usaha. “Karena tempat itu dengan biaya yang mahal, jadi sepertinya wajar kalau biaya pemakaiannya pun tidak murah,” terangnya.

Diakuinya bahwa membuat aturan main pemanfaatan pedestrian Jalan Cihideung tidak akan sederhana. Namun bagaimana pun harus ada solusi supaya kawasan itu bermanfaat sebagaimana mestinya. “Kalau memang difokuskan untuk mengakomodir pedagang, sudah saja alihfungsikan menjadi pasar,” ucapnya.

0 Komentar