Bukan Cuma Naik, Stok Minyakita Juga Semakin Langka di Ciamis, Minyak Curah Ikutan Naik Harga

minyakita
Minyakita di Pasar Manis Ciamis. (Fatkhur Rizqi/Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Harga minyak goreng bersubsidi di Pasar Manis Ciamis mengalami kenaikan sejak bulan lalu. Tepatnya setelah muncul wacana kenaikan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat, yaitu Minyakita. Selain harga naik, ketersediaannya di pasar pun menjadi sedikit langka.

Evi, salah seorang pedagang di Pasar Manis mengakui bahwa stok Minyakita sekarang terbatas. Sehingga tidak semua pedagang memilikinya. Harganya juga sudah naik tidak lagi Rp 14.000.

“Minyakita sekarang stoknya tipis sehingga jadi langka. Saat ini juga tidak semua ada,” ungkap dia, Kamis 18 Juli 2024.

Baca Juga:Ditunjuk Jadi Ketua Kelompok Relawan Ridwan Kamil di Tasikmalaya. Ihsan B Nadirin: Gasssskeunn!Peran KPU dan Bawaslu Nyaris Tak Terdengar di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, Padahal Anggarannya Gemuk!

Dia sendiri kini hanya memiliki sedikit stok yang dijual dengan harga Rp 16.000 per liter. Tingginya harga yang diterapkan karena patokan harga dari distributor sudah tinggi, yaitu Rp 15.000.

“Naiknya sudah satu bulan lalu,” ujarnya.

Kenaikan harga minyak goreng bersubsidi itu juga dibarengi kenaikan harga minyak goreng curah sebesar Rp 500 per liternya. Dari Rp 16.000 per liter menjadi Rp 16.500 per liter.

Kondisi ini membuat pedagang maupun konsumen tak punya banyak pilihan.

“Baru seminggu minyak curah naik harganya,” katanya.

Imbas kenaikan harga minyak goreng itu dirasaka langsung oleh masyarakat dan para pelaku usaha goreng-gorengan.

Ade, penjual nasi goreng di sekitaran pasar mengaku cukup terbebani dengan naiknya harga minyak goreng subsidi yang biasa ia gunakan.

Agar harga nasi gorengnya tidak terpengaruh ia terpaksa mengurangi porsi komponen lain pada menu nasi gorengnya untuk mengimbangi kenaikan harga minyak yang digunakan.

 Misalnya ayam potong biasanya dua belas potong kini menjadi delapan potong.

“Naiknya minyak goreng ini, saya tidak berani menaikkan harga nasi goreng. Akan tetapi mengurangi jumlah makanan yang digoreng saja,”katanya.

Baca Juga:Ivan Dicksan Mampu Ciptakan Partisipasi Publik, Sehari 5-7 Titik Didatangi untuk Penuhi Undangan Warga!Viman Alfarizi dan Politik Sedekah: Gabungkan Kekuatan Kawan, Lawan dan yang Abu-Abu untuk Memenangkan Pilkada

Kondisi itu juga dibenarkan Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Ciamis Asep Sulaeman.

Wacana pemerintah pusat ini kemudian memicu berbagai reaksi di berbagai daerah.

HET Minyakita yang semula dipatok Rp 14.000 per liter diwacanakan naik menjadi Rp 15.700 per liter.

 “Minyakita sekarang barangnya lagi susah. Itu Kemungkinan dampak isu kenaikan HET,” katanya.

0 Komentar