TASIK, RADARTASIK.ID – Persoalan keakuratan data penerima bansos memang selalu menjadi polemik di setiap daerah. Mulai dari tidak tepat sasaran, penerimanya itu-itu saja dan lainnya.
Keakuratan data bansos ini memang selalu menjadi keluhan masyarakat, khususnya ketika bantuan sosial tersebut sudah pencairan.
Tidak akuratnya data bantuan sosial semakin benar adanya. Setelah mantan Wali Kota Tasikmalaya Drs H Budi Budiman mengaku pernah terdaftar sebagai penerima bansos.
Menurut Budi, ini merupakan persoalan dan pengalaman unik tentang tidak akuratnya data kemiskinan di Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Kader PPP Kota Tasik Belum Habis, Simpatisan Jangan Berharap Lebih di Pilkada 2024
Politisi PPP ini mengaku mendapat undangan untuk mengambil bantuan sosial tunai sebesar Rp 600 ribu tahun 2021.
Tepatnya ketika pandemi Covid-19 baru saja selesai. Dia pun mengajukan komplain kepada RT/RW dan dinas terkait salah sasaran tersebut.
“Saya pribadi ada pengalaman dapat undangan bantuan bansos kemarin tahap kedua Rp 600ribu. Itu fakta, kok bisa? Itu yang mesti dibenahi karena data penting,” ucap Budi.
“Saya bersyukur Pak Pj wali kota sudah bagus pendekatannya dengan mengakurasi data by name by adress, supaya intervensi program bisa lebih jelas,” kata Budi, menambahkan.
Khusus kepada Cheka, Budi meminta program prioritas yang belum tuntas di zaman kepemimpinan H Yusuf agar bisa segera diselesaikan.
Antara lain pembangunan Jalan Lingkar Utara, penyelesaian Rumah Sakit Tipe D di Purbaratu dan Kawalu.
Kemudian aktivasi Bandara Wiriadinata, pembangunan pendopo dan pembangunan asrama haji. (igi)