CIAMIS, RADARTASIK.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tengah mempersiapkan peringatan dini menghadapi potensi terjadinya gempa bumi dan tsunami megathrust di pantai selatan Pulau Jawa, dengan estimasi kekuatan mencapai Magnitudo 8,8.
Jika megathrust ini terjadi, Kabupaten Ciamis diperkirakan akan ikut terdampak.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Anwar Basuki, menyatakan bahwa potensi adanya megathrust di pantai selatan Pulau Jawa perlu menjadi perhatian serius masyarakat Ciamis, terutama terkait penanganan dampak gempa bumi.
“Dampaknya megathrust pasti ada ke Kabupaten Ciamis, sehingga kita sudah memiliki kajian risiko bencana sebagai bentuk melihat kerawanan ketika gempa bumi, tanah longsor, dan lainnya. Kerawanannya terletak di desa-desa yang atas, seperti Kecamatan Panawangan, Kecamatan Cihaurbeuti dan lainnya,” jelas Anwar kepada Radar, Senin 9 September 2024.
Baca Juga:PD Persis Kota Tasikmalaya Gelar Musda ke-5: Kokohkan Kolaborasi dan Sinergi untuk Jihad Jami'yyah BerkelanjutKilas Balik Bandara Wiriadinata Tasikmalaya: Tiga Kali Dibuka, Tiga Kali Pula Gagal
Anwar menegaskan bahwa BPBD Kabupaten Ciamis terus melakukan sosialisasi terkait kebencanaan, seperti tanah longsor, banjir bandang, dan gempa bumi, dengan melibatkan Desa Tangguh Bencana.
“Supaya tidak hanya sampai petugas saja yang paham cara penanganan kebencanaan, khususnya gempa bumi,” tambahnya.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Anwar mengimbau masyarakat untuk selalu siap siaga menghadapi kemungkinan gempa bumi.
“Misalnya ketika masyarakat di dalam rumah saat terjadi gempa, jangan sampai dekat-dekat kaca. Lalu perlu dipersiapkan, mulai dari obat-obatan, arsip berkas berharga, dan tenang untuk mencari jalur evakuasi. Karena gempa bumi tidak bisa diprediksi kapan waktunya, ketika harus siap siaga. Yang penting jangan dekat dengan kaca dan lindungi kepala dari benturan,” katanya.
Anwar juga menekankan pentingnya pendidikan kesiapsiagaan bencana sejak usia dini, dengan melibatkan sekolah-sekolah untuk menyiapkan jalur evakuasi.
“Bangunan pelayanan publik atau yang mengundang massa harus ada jalur evakuasi untuk mitigasi bencana gempa bumi, seperti juga ada jalur evakuasi dan titik kumpul,” ujarnya.
BPBD Kabupaten Ciamis berharap masyarakat lebih sadar dan siap menghadapi potensi bencana megathrust ini, serta terus meningkatkan kemampuan mitigasi dan kesiapsiagaan di setiap lini, baik di tingkat keluarga, komunitas, hingga lembaga pendidikan dan layanan publik. (Fatkhur Rizqi)