BMS: Stop Bullying! Anak Aset Bangsa

BMS: Stop Bullying! Anak Aset Bangsa
MENYAPA. H Budi Mahmud Saputra SE menyapa orang tua korban bullying dan memberikan semangat. Foto: Lisna Wati/Radar Tasikmalaya
0 Komentar

TASIK, RADSIK – Sebagai bentuk kepedulian terhadap anak Indonesia dan kampanye stop bullying, tokoh masyarakat H Budi Mahmud Saputra SE memberikan santunan kepada orang tua korban bullying di Kabupaten Tasikmalaya.

Santunan diserahkan saat acara Diskusi Panel Akhiri Kekerasan Pada Anak di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Tasikmalaya di Jalan Dadaha Kota Tasikmalaya, Senin (12/9/2022).

H Budi Mahmud Saputra mengatakan bahwa pihaknya prihatin dengan kasus perundungan atau bullying yang akhir-akhir ini terjadi di daerahnya. Salah satu yang menjadi perhatiannya saat ada siswa sekolah dasar (SD) di Singaparna Kabupaten Tasikmalaya yang meninggal akibat bullying yang dilakukan teman-temannya.

Baca Juga:Sanghyang Siksakandang KaresianHujan, Banjir, Rumah Roboh

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Bocah berusia 11 tahun itu meninggal karena mengalami depresi, tidak mau makan dan minum sampai akhirnya meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit. “Ini fakta bahwa akibat dari bullying ini tidak bisa disepelekan, bahkan bisa sampai merenggut nyawa,” ujarnya pria yang akrab disapa BMS ini.

Kasus bullying yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya tersebut pun menjadi perhatian nasional, bahkan Presiden Joko Widodo turut memberikan statement bahwa kasus ini merupakan tanggung jawab bersama agar ke depannya tak terjadi lagi.

“Presiden saja memberikan perhatian, tentu kita juga sebagai putra daerah ikut prihatin. Ini adalah tanggung jawab kita semuanya, tanggung jawab orang tua, tanggung jawab para pendidik, tanggung jawab sekolah, tanggung jawab masyarakat agar bullying, perudungan ke depan tidak terjadi lagi,” ujar H Budi yang merupakan CEO Developer Mutiara Tasik Group ini.

H Budi mengatakan, santunan yang ia diberikan kepada orang tua anak korban bullying tersebut sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan aksi kemanusiaan yang diharapkan menjadi tonggak awal gerakan stop bullying di Tasikmalaya.

“Saya sangat mengapresiasi acara Diskusi Panel Akhiri Kekerasan Pada Anak yang digelar UPI. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua KPAID Tasikmalaya Ato Rinanto yang melakukan aksi empati untuk korban bullying. Harapannya aksi sosial yang kami lakukan jadi inspirasi bagi pihak lain untuk juga peduli pada gerakan stop bullying,” ungkapnya.

0 Komentar