Bank Daerah Persilakan Pegawai Outsourcing Pemkot Tasikmalaya dengan Saldo Rp 7,8 Miliar Segera Lapor ke Bank

Pegawai Pemkot Tasikmalaya Saldo Rp 7,8 Miliar, saldo DPLK dana pensiun lembaga keuangan, Bank Jabar Banten
Akun di aplikasi DPLK salah seorang pegawai outsourcing di Pemkot Tasikmalaya menunjukan saldo Rp 7,8 miliar
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Terkait saldo Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) pegawai outsourcing di Pemkot Tasikmalaya terisi Rp 7,8 miliar, bank daerah bersangkutan belum bisa memberikan penjelasan. Pihak bank pun meminta nasabah berkaitan mengecek atau mengadukan hal tersebut ke kantor cabang.

Saat Radar meminta klarifikasi dan konfirmasi mengenai anomali saldo DPLK tersebut, pihak bank tersebut belum bisa memberikan penjelasan. Namun nasabah terkait diminta untuk melakukan konsultasi dan pengaduan ke kantor atau melalui call center.

Asep Saepul Rohman dari bagian Kesekretariatan bank tersebut mengaku belum bisa memberikan penjelasan terkait hal tersebut. Pasalnya pihaknya perlu komunikasi dengan nasabah karena berkaitan dengan data. “Dan saya juga tidak punya kewenangan untuk menjelaskan, harus bagian marketing,” ucapnya kepada Radar, Jumat (13/9/2024).

Baca Juga:Efek Ada 5 Pasangan Kandidat di Pilkada Kota Tasikmalaya, Kampanye Negatif Semakin RawanMendadak Tajir? Saldo Pegawai Outsourcing Pemerintah Kota Tasikmalaya Tiba-Tiba Jadi Rp 7,8 Miliar

Maka dari itu, pihaknya mengarahkan agar nasabah terkait bisa datang ke kantor dan melakukan pengaduan dan konsultasi melalui Customer Service (CS). Supaya bisa dibantu atas hal yang dianggap membingungkan. “Atau bisa langsung hubungi call center,” ucapnya.

Sejurus dengan itu, Ipin Tasripin (42), pegawai outsourcing yang tiba-tiba memiliki saldo Rp 7,8 miliar sempat kebingungan terkait saldo DPLK yang tidak wajar itu. Dia malah mendatangi kantor lembaga asuransi lain karena tidak tahu harus mengadu ke mana.

Diberitakan sebelumnya, seorang pegawai outsourcing yang bertugas di salah satu Instansi Pemkot Tasikmalaya dikejutkan dengan saldo DPLK miliknya. Bagaimana tidak, saat dicek nominalnya mencapai Rp 7,8 Miliar sedangkan normalnya tidak sampai Rp 100.000.

Dia adalah Ipin Tasripin (42) yang bekerja sebagai tenaga outsourcing di bawah kantor Disporabudpar Kota Tasikmalaya. Dia pun terdaftar menjadi peserta DPLK yang menjadi program dari bank daerah tersebut.

Hal itu berawal saat Ipin dan rekan-rekannya mengecek saldo investasi atau dana pensiun di aplikasi baru-baru ini. Dia pun kaget melihat deretan angka di kolom saldo yang cukup banyak, dia sempat mengira nominalnya itu senilai Rp 7,8 juta yang menurutnya sudah cukup besar. “Saya langsung tanya ke teman-teman saya, mereka saldonya masih Rp 95 ribuan,” ungkapnya.

0 Komentar