“Target yang diupayakan tercapai yaitu mitra mampu memahami dan membuat laporan keuangan berbasis SAK ETAP dengan menggunakan aplikasi SIA BUMDes. Dengan demikian akan munculnya pemahaman dan perubahan mindset mitra pentingnya membuat laporan keuangan yang baik dan benar,” katanya.
Untuk metode yang digunakan adalah pendekatan dengan penyuluhan dan pelatihan mengenai penyusunan laporan keuangan berbasis SAK ETAP serta praktik tutorial penggunaan aplikasi SIA BUMDes. Mengingat persoalan prioritas mitra yaitu belum dapat penyusunan pelaporan keuangan yang tepat berbasis SAK ETAP dengan menggunakan aplikasi SIA BUMDes.
“Aplikasi SIA BUMDes merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk mendukung pengelolaan keuangan dan pengelolaan administrasi BUMDes. Sehingga dapat dikelola secara profesional dan terkomputerisasi,” ujarnya.
Baca Juga:Budaya Jalan Kaki DimulaiObat yang Paling Baik
Dengan adanya laporan keuangan BUMDes ini, tentunya membantu mencerminkan kondisi keuangan usaha dan berperan dalam membantu pengambilan keputusan di masa mendatang.
“Tujuannya agar BUMDes yang dimiliki oleh masyarakat desa menjadi akuntabel dan transparan dalam pengelolaannya,” katanya.
Di sisi lain, tim pengabdian menguatkan agar BUMDes di Tasikmalaya menggunakan aplikasi dalam manajemen keuangannya. Karena data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyatakan sampai akhir tahun 2018, sebanyak 61 persen desa telah memiliki BUMDes atau telah terbentuk 45.549 unit BUMDes di Indonesia, dan jumlah ini meningkat dari jumlah BUMDes pada tahun 2014 yang hanya sejumlah 1.022.
“Sesuai dengan Permendes PDTT Nomor 4 Tahun 2015 pengelolaan BUMDes harus mencakup empat tahapan yaitu penganggaran, penatausahaan, pelaporan dan pengendalian internal,” ujarnya.
Apalagi dari 45.549 BUMDes tersebut sebanyak 90 persen belum dapat berjalan dengan baik, yang diindikasikan karena masalah prosedur pengelolaan keuangan BUMDes.
Dengan rendahnya pengelolaan keuangan pada BUMDes tersebut, sebagai bentuk tanggung jawab perguruan tinggi, Unsil memberikan penyuluhan kepada mitranya dengan laporan keuangan berbasis SAK ETAP.
“Kita memberikan pelatihan dan praktik penyusunan laporan keuangan berbasis SAK ETAP kepada BUMDes. Dengan menggunakan aplikasi membuat laporan keuangan diharapkan dapat membuat pengelolaan BUMDes lebih baik dan benar,” katanya.
Baca Juga:Loket KanjuruhanMahasiswa STHG Diteror
Sekretaris Desa Gunungtanjung Cahya Firmansyah menyampaikan adanya pengabdian Unsil ini, sangat bermanfaat untuk pengelolaan BUMDes Nanjung lebih tercatat, karena di aplikasi SIA BUMDes sudah lengkap. “Setelah kegiatan pengabdian dari Unsil, kami baru mengetahui adanya aplikasi SIA BUMDes. Diharapkan bisa berlanjut diimplementasikan BUMDes,” ujarnya. (riz)