Biasakan Hidup dengan Banjir

Biasakan Hidup dengan Banjir
BANJIR LAGI. Kendaraan melintasi Jalan HZ Mustofa yang tergenang banjir saat hujan, Minggu (24/4/2022) sore. Rangga Jatnika / Radar Tasikmalaya
0 Komentar

CIHIDEUNG, RADSIK – Masyarakat Kota Tasikmalaya mesti membiasakan diri beraktivitas di luar rumah ketika hujan deras. Pasalnya, di beberapa wilayah banjir akan selalu hadir di Kota Resik. Apalagi, pemerintah kota (pemkot) tidak melakukan apa-apa. Terutama pencegahan.

Salah satu penyebab utama banjir di Kota Tasikmalaya adalah tersumbatnya saluran drainase ketika hujan deras melanda. Pemkot pun cenderung membiarkan drainase itu tersumbat. Tidak merawatnya.

Misalnya di Jalan HZ Mustofa. Jalan di pusat kota tersebut kembali terendam banjir, Minggu (24/4/2022) sore. Ini banjir yang ke sekian kalinya. Bahkan, menjadi rutin ketika hujan deras melanda. Kendaraan-kendaraan pun harus melaju pelan dan mengantre panjang melewati luapan air.

Baca Juga:SUHU Politik Mulai MencairDiawasi Meski Dimaklumi

Salah seorang pemotor, Bambang Prakasa (28) memilih menepi dan berteduh sementara waktu. Bukan karena hujan, tetapi dia enggan melintasi jalur yang sedang terendam banjir. ”Kalau hanya hujan bisa terus digas, kalau harus lewati banjir takutnya mogok,” tuturnya.

Dia tahu bahwa banjir menjadi hal biasa ketika hujan deras terjadi di Kota Tasikmalaya. Maka dari itu, pemerintah mesti mencari solusi untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat selama hujan deras.
”Jangan sampai karena sudah biasa terjadi, jadi tidak dicari solusinya,” ujarnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya H Ucu Anwar Surahman menjelaskan siang menjelang sore curah hujan memang tinggi.

Akhirnya beberapa lokasi tergenang banjir. Baik jalan maupun permukiman. ”Sementara ada lima titik banjir, dari mulai jalan sampai permukiman warga,” ucapnya.

Penyebabnya masih hal klasik di mana penyumbatan saluran air menjadi biang keladi. Ucu pun mengakui masalah tersebut belum berubah dari beberapa kali banjir yang sudah terjadi. ”Karena memang belum ada pembenahan di saluran air,” tuturnya.

Selain banjir, pihaknya juga mencatat adanya laporan longsor dan atap rumah yang rusak karena angin kencang. Ada juga atap rumah yang rusak karena sambaran petir serta pohon tumbang. ”Petugas sudah bergerak ke lapangan untuk melakukan penanganan,” ujarnya.

Sejauh ini, pihaknya belum menerima laporan adanya korban dari bencana alam yang terjadi. BPBD mengimbau agar masyarakat senantiasa mencari tempat aman ketika cuaca ekstrem sedang melanda. ”Edukasi kepada masyarakat selalu kita lakukan sebagai upaya mitigasi,” ucapnya. (rga)

0 Komentar