Biasa Dikasi Ayam Bakar, 2 Buaya Muara Ini Kini Tempati Kandang Transit BKSDA Ciamis: Satu Diantaranya Kehilangan Rahang Atas

Buaya muara
Dua ekor buaya muara kini menempati kandang transit BKSDA Ciamis. foto: Fatkhur Rizqi
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Dua ekor buaya muara peliharaan warga Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis berhasil dipindahkan ke kandang transit Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Ciamis kompleks perkantoran Kertasari, Rabu (8/11/2023).

Pengendali Ekosistem Hutan Mahir Bidang KSDA Wilayah III Ciamis Dindin Koesdinar S Bio membenarkan dua ekor buaya muara ini, berhasil dipindahkan oleh BKSDA Ciamis dan Damkar Ciamis.

Hal itu karena pihak keluarga sudah tidak sanggup merawatnya setelah pemiliknya meninggal dunia.

Baca Juga:Ekspansi Liar Penanaman Kopi Merusak Gunung Sawal, Aktivis Lingkungan Menduga Terjadi PembiaranPenarikan PBB-P2 Kabupaten Ciamis Masih Kurang Rp 2 Miliar

“Selasa pagi kemarin ada pihak warga Desa Muktisari mengabari BKSDA Ciamis untuk mengevakuasi dua buaya peliharaannya. Lalu siangnya kita memastikan untuk langkah evakuasi dua ekor buaya tersebut,” katanya kepada Radar, Jumat (10/11/2023).

Setelah memastikan, pada Rabu paginya BKSDA Ciamis dan Damkar Ciamis bergerak untuk mengambil dua ekor buaya muara tersebut yang berada di kolam belakang rumah dan depan  rumah tempat yang berbeda.

“Sehabis memastikan di rumah hanya dua ekor buaya muara tersebut tidak satwa lainnya. Rabu paginya datang untuk memindahkan buaya tersebut dengan jebakan sangkar dan mengikatnya,” terang dia.

Pihaknya pun mengaku sempat bingung untuk menangkap salah satu buaya yang berada di kolam. Karena keadaannya fisik rahang atasnya hilang dan berukuran besar kurang lebih 2,5 meter.

“Ditemukan dua buaya besar ukuran 2,5 meter dan 1,8 meter. Tetapi yang bingung saat evakuasi satu buaya yang cacat rahang atasnya, karena berkelahi waktu disatu tempatkan buaya lainnya,” katanya.

Berdasarkan cerita keluarga, kedua ekor buaya muara itu telah dipelihara selama 4 tahun. Mereka biasanya diberi pakan ayam yang telah dibakar.

Karenanya BKSDA tengah mencari lembaga konservasi untuk melakukan treatment terhadap kedua buaya itu.

Baca Juga:1.032 Perangkat Desa “Healing” ke Jogjakarta, Bupati Ciamis: Mudah-Mudahan Tidak Ada yang NakalAkademisi Minta Perekrutan Komisioner KPU Dilakukan Secara Terbuka

Sebab, dengan adanya satu buaya yang patah rahang bagian rahangnya, dikhawatirkan tidak dapat berburu ketika dilepas ke alam bebas.

“Makanya sementara ditaruh kandang transit BKSDA Ciamis terlebih dahulu, sambil mencari lembaga konservasi komersial dan non komersial untuk mengembalikan sifat liarnya. Lalu untuk buaya yang kehilangan rahang atasnya perlu kepastian tim medis, apakah ketika dilepas liarkan bisa berburu atau tidak,” paparnya.

0 Komentar