TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Berstatus Darurat, perbaikan Jalan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya akan menggunakan BTT.
Penanganan atau perbaikan jalan penghubung Jembatan Cidugaleun Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya akan menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT).
Hal itu, setelah keluarnya Instruksi Bupati Tasikmalaya Nomor 19 Tahun 2023 tentang Penanganan Bencana di Desa Cidugaleun Kecamatan Cigalontang dan dinaikkan status penanganan tanggap darurat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kurnia Trisna Somantri mengatakan, semenjak Idul Fitri di Kabupaten Tasikmalaya terdapat 36 titik bencana alam.
Salah satunya jalan penghubung Jembatan Cidugaleun Kecamatan Cigalontang.
“Karena sekarang cuaca ekstrem, sebanyak 39 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya merata menjadi zona longsor. Termasuk di jalan penghubung Jembatan Cidugaleun Kecamatan Cigalontang,” katanya kepada Radar Tasikmalaya, Rabu 10 Mei 2023.
Dengan kasus Jembatan Cidugaleun Kecamatan Cigalontang ada longsoran sehingga dikategorikan kebencanaan.
Oleh karenanya, BPBD bersama Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Perumahan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (DPUTRLH) Kabupaten Tasikmalaya melaksanakan penanganan awal, seperti membuka jalan alternatif cekdam dan pengamanan longsor.
“Sebagai bentuk penanganan lanjutan, BPBD bersama DPUTRLH melakukan perhitungan perbaikan,” ujarnya.
Lalu setelah itu, dinaikkan status tanggap darurat mengingat terdapat beberapa indikator, mulai dari memutuskan perekonomian terganggu dan masyarakat terisolasi ke pusat kota yakni ke Singaparna menjadi terhambat.
“Dengan dinaikkan status tanggap darurat ini, sehingga dana BTT bisa dipakai menunggu arahan dari Bupati Tasikmalaya,” katanya.
Mengingat, sambung ia, opsi penanganan dengan dana BTT ini, salah satunya tanggap darurat berkenaan bencana alam dan non alam.
Artinya dalam penggunaan dana BTT harus ada pernyataan dengan status tanggap darurat, sebagai dasar penggunaan dana BTT. “Dengan status tanggap darurat, lebih cepat terealisasi BTT,” ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Perumahan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (DPUTRLH) Kabupaten Tasikmalaya Fuad Abdul Aziz menyampaikan setelah memfungsikan jalur alternatif cekdam target selanjutnya untuk penanganan jalan penghubung Jembatan Cidugaleun.
Untuk saat ini sudah diajukan dengan dana BTT dan sedang dikaji oleh tim pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
“Secepatnya Kamis sore ini sudah ada informasi penanganan tersebut. Mengingat ketika ingin menggunakan BTT, harus masa tanggap darurat atau penanganan harus 14 hari setelah ditetapkan (tanggap darurat, Red),” katanya.
Namun, ketika menggunakan BTT jangan berpikir permanen dulu. Asal bisa dilewati masyarakat tanpa pengaspalan.
“Tetapi kita sedang mengusahakan agar desain drainase diperbaiki. Yakni di perkuat, per lebar dan perdalam agar dapat menahan air hujan dan buangan air dari atas,” ujarnya.
Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Asep Sopari Al Ayubi menyampaikan cekdam dilewati sifatnya sementara sampai pekerjaan penghubung Jembatan Cidugaleun jalan yang amblas selesai.
Untuk keamanan melawatinya pun sudah di koordinasikan dengan pihak kepolisian TNI, camat dan kepala desa terkait.
“Dioperasikan (Cekdam, Red) sesuai situasi dan kondisi. Sekiranya membahayakan harus dihentikan,” katanya.
Sedangkan, agar cepat dikerjakan penghubung Jembatan Cidugaleun tersebut. DPRD Kabupaten Tasikmalaya mendorong pemerintah daerah bisa menggunakan dana BTT.
“BTT segera (digunakan untuk perbaikan penghubung jembatan Cidugaleun, Red), karena vital,” ujarnya. (riz)