BEM STISIP Tasikmalaya Gelar Program Nyala Generasi, Menjemput Talenta Muda dari Desa

STISIP
Mahasiswa STISIP Tasikmalaya mengajar anak sekolah dasar dalam program Nyala Generasi. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Mahasiswa STISIP Tasikmalaya yang tergabung dalam program Nyala Generasi berikan edukasi kepada siswa di Yayasan Sekolah Darul Hikmah, Desa Sindang Asih, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya. Dalam satu pekan, mereka mengajar hingga menggali pengetahuan dan potensi wisata lokal.

Project Volunteer yang dinamai Nyala Generasi merupakan program terakhir dari BEM Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atau STISIP Tasikmalaya tahun 2022-2023. Dengan mengusung tema “Membangun Masa Depan Pendidikan, Bersama Mahasiswa Ilmu Pemerintahan”. Program ini dilaksanakan selama 6 hari pada Senin, 27 November 2023 hingga Sabtu, 2 Desember 2023, bergerak dalam ranah pendidikan sosial yang berfokus menyebarkan ilmu pengetahuan dari kepada siswa-siswa di desa.

Ketua BEM STISIP Akmal Muharam menerangkan, tujuan Nyala Generasi ini untuk menjemput talenta-talenta dari desa untuk kemajuan daerah Tasikmalaya.

Baca Juga:Dosen Pertanian Unsil Antarkan Kapulaga ke Pasar EksporWow! Karya Ruang Furniture Plaza Asia Promo Serba 2, Lelang Furnitur dan Diskon Hingga 90 Persen

“Indonesia emas di 2045 hanya bisa dicapai, ketika generasi muda hari ini mau untuk turun ke bawah, berbagai ilmu pengetahuan yang didapatkan dari kampus untuk menyalakan generasi selanjutnya ke depan, karena menyala tidak boleh satu orang saja, melainkan menyala harus bersama-sama agar terang kebaikan semakin besar,” ungkapnya.

Selain dari STISIP, 15 anggota volunteer lainnya berasal dari Universitas Cipasung Tasikmalaya, STTC Tasikmalaya, dan STIT Az-Zahra Tasikmalaya.

“BEM STISIP sengaja membuka rekrutmen  untuk mahasiswa lain, agar menciptakan warna baru dalam implementasi program dan membangun semangat kolaborasi antar mahasiswa. Sesuai dengan slogannya: BEM STISIP Tasikmalaya Sebagai Akselerator Perubahan,” ujarnya.

Mahasiswa-mahasiswa tersebut mengajar peserta didik, mulai dari jenjang TK, SD, SMP dan SMK. Lebih lanjut, anak desa diajak diskusi sejarah perjuangan masyarakat, serta eksplorasi wisata lokal.

“Selama berjalannya program banyak sekali pelajaran berharga  yang didapatkan oleh para peserta volunteer, baik itu dari kegigihan guru-gurunya, sambutan hangat masyarakatnya, pengalaman melawan negara dari tokoh masyarakat, dan saat mengajar kepada murid-murid di sekolah,” tandasnya.

Wakil Kepala Sekolah Darul Hikmah Hendriana menyambut giat Volunteer Nyala Generasi itu. Bahkan dirinya membagikan pengalaman siswanya selama diajarkan oleh mahasiswa tersebut.

0 Komentar