TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Di musim penghujan ini masyarakat perlu waspada terhadap genangan yang berpotensi menimbulkan jentik nyamuk. Pasalnya Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai kembali mengancam kesehatan masyarakat.
Di bulan Januari 2024 ini, Dinkes Kota Tasikmalaya sudah mendapati ada 40 warga yang terjangkit DBD. Mereka tersebar secara sporadis di beberapa Kecamatan yang ada di Kota tasikmalaya.
Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kota Tasikmalaya dr Hendra Budiman mengatakan bahwa DBD memang sudah kembali mengancam. Di mana sedikitnya ada 40 warga yang sudah diketahui terserang penyakit tersebut. “Tersebar di beberapa kecamatan,” ujarnya kepada Radartasik.id, Selasa (23/1/2024).
Baca Juga:Pasien Klinik Alifa Tak Dapat Tembusan Surat Kemenkes, Padahal yang MelaporAdvokat dan Mahasiswa di Tasikmalaya Dukung Prabowo Gibran, Alasannya Ingin Hukum di Indonesia Lebih Adil
Pihaknya belum bisa memberikan data secara rinci karena belum melakukan rekapitulasi. Namun pada prinsipnya kasus DBD di awal tahun ini sudah bermunculan. “Ada yang masih anak di bawah umur, ada juga dewasa,” ucapnya.
Sejauh ini pihaknya mengatakan kondisi pasien masih terkendali. Ada yang memang menjalani pemulihan di rumah, ada yang dirawat di fasilitas kesehatan. “Kalau yang dirawat ada, tapi tidak ada kasus meninggal,” terangnya.
Di musim penghujan perkembangbiakan nyamuk memang biasa meningkat, termasuk jenis aedes aegypti. Sehingga ancaman DBD pun ikut meningkat ketika pola hidup sehat tidak diterapkan masyarakat. “Karena musim penghujan ini kembang biak nyamuk,” terangnya.
Kondisi ini pun sebetulnya sudah diantisipasi oleh dinas kesehatan. Di mana sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan DBD sudah dilakukan di bulan-bulan sebelumnya. “Setidaknya di satu rumah ada Jumantik (juru pemantau jentik),” terangnya.
Secara umum pada dasarnya masyarakat sudah tahu genangan-genangan air yang perlu diwaspadai. Dari mulai bak mandi, penampungan lemari es, sampai dengan dispenser air. “Dan menjaga pola hidup bersih dan sehat di lingkungan tempat tinggal,” katanya.
Langkah antisipatif tersebut lebih efektif untuk mencegah munculnya DBD. Karena pelaksanaan fogging hanya berdampak pada mematikan nyamuk dewasa saja. “Fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak dengan jentiknya,” imbuhnya.(*)