Bela Palestina, Ribuan Warga Kota Tasikmalaya Tumpah Ruah di HZ Mustofa

bela palestina
Ribuan massa padati jalan HZ Mustofa dalam rangka aksi bela palestina
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dengan mengayunkan bendera Palestina ratusan ribu warga tumpah ruah ke jalan, ikuti aksi bela Palestina pada Jumat (10/11).

“Free Palestine!” berulang kali digemakkan massa aksi yang long march mengelili pusat kota santri, yang bergaris awal dan akhir di Jalan Batu Andesit Masjid Agung Kota Tasikmalaya.

Takbir dan Shalawat juga bergantian digemakkan dari atas mobil komando, yang memboyong Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan. Kemudian juga anggota DPRD Kota Tasikmalaya, Ketua PC NU Kota Tasikmalaya, Ketua MUI Kota Tasik, hingga Ketua Bawaslu Kota Tasikmalaya.

Baca Juga:Atasi Sampah di Sungai, Pj Wali Kota Tasikmalaya Mau Bangun KincirDKM Masjid Agung Kota Tasikmalaya Bagikan 13,7 Ton Beras

“Warga Kota Tasikmalaya, atas nama pemerintah saya mengajak dan menghimbau warga untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” seru Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Drs H Ivan Dicksan dari atas mobil komando.

“Kita juga meminta untuk PBB melakukan langkah-langkah nyata dan tegas dalam menegakkan resolusinya, dengan menghilangkan kekuatan veto dari negara-negara yang menampilkan standar ganda  terhadap permasalahan Palestina,” sambung Ivan saat memberikan sambutan di atas panggung.

Tidak hanya melakukan long march, di sepanjang jalan juga sudah berdiri Duta Zakat Baznas Kota Tasikmalaya, sambil membawa kotak donasi.

Massa aksi, dapat menyumbangkan uang secara langsung ke dalam kotak tersebut ataupun melalui scan kode uang digital yang disediakan. Kumpulan donasi itu nantinya, akan disalurkan oleh pusat untuk korban di Palestina.

“Sebagai warga Kota Tasikmalaya, mari kita dukung kemerdekaan Palestina dengan doa dan juga donasi. Semoga gerakan kita didengar oleh Indonesia dan warga dunia!” teriak Ivan.

Selama perjalanan lebih dari 30 menit itu, tampak warga antusias menggunakan pernak-pernik simbol Palestina. Seperti syal, ikat kepala, hingga stiker yang menempel di wajah mereka.

Seperti Adam (34) yang memboyong anak dan istrinya untuk mengikuti long march  tersebut. Baginya, jarak tempuh dari rumahnya ke lokasi bukanlah masalah. Ia mengaku sepakat dengan keluarganya itu, untuk turun ke jalan membela Palestina.

0 Komentar