Banyak Menelan Korban, Pos 5 Pantai Barat Pangandaran Perlu Pengamanan Ekstra

pos 5 pantai barat pangandaran
Proses evakuasi jenazah wisatawan di Pos 5 Pantai Barat Pangandaran tahun 2023. (Dok. Polairud Polres Pangandaran for Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Kecelakaan laut di Pos 5 Pantai Barat Pangandaran menjadi perhatian semua pihak karena sering terjadi kecelakaan.

Pos 5 Pantai Barat Pangandaran adalah zona terlarang bagi wisatawan untuk aktivitas berenang. 

Namun setiap tahunnya, ada saja yang meninggal di area tersebut. Padahal sejumlah papan imbauan dan petugas tak henti-hentinya memberi peringatan agar wisatawan jangan berenang di area Pos 5.

Baca Juga:Pascagempa, BMKG Peringatkan warga Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, dan Bandung untuk Waspada Longsor dan Banjir Plafon Bangunan RSUD Singaparna Medika Citrautama Ambruk Usai Diguncang Gempa Garut

Kasatpol Airud Polres Pangandaran AKP Sugianto mengatakan, saat akhir pekan kunjungan wisatawan membeludak, biasanya lahan parkir yang tersedia akan penuh sehingga banyak kendaraan diparkir di sekitar kawasan jalan yang notabene di lokasi larangan berenang. 

”Tapi mungkin karena pengunjung sudah ingin berenang, maka mereka pun melakukanya di tempat yang sudah jelas-jelas terlarang,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Rabu, 1 Mei 2024.

Padahal tak hanya peringatan, menurut Sugianto, petugas yang ditempatkan di area tersebut pun memberikan imbauan agar wisatawan tidak berenang di Pos 5. 

”Di daerah larangan berenang tersebut terdapat pusaran air atau palung yang membuat arus laut deras berputar,” ujarnya.

Pada beberapa kejadian laka laut, yang mengakibatkan hilangnya nyawa, banyak yang lepas dari pantauan. 

”Seperti kejadian terakhir yang menimpa dua wisatawan asal Ciamis, karena saat itu petugas sedang melaksanakan Salat Jumat sehingga ketika dua wisatawan tersebut berenang di zona terlarang pun lepas dari pantauan petugas, sehingga keduanya pun tenggelam dan meninggal,” ungkapnya.

Dia merasa, papan imbauan atau papan peringatan yang dipasang itu  tak cukup jika tidak ada kesadaran dari wisatawan itu sendiri.

Baca Juga:Lailaha Illallah, Gempa Bumi Kencang Sekali, Warga Cileungsing Kabupaten Tasikmalaya Berhamburan di Malam HariLuar Biasa, Pakai CBR250RR, Pembalap Binaan AHM Kibarkan Merah Putih di ARRC China

Sugianto juga mengatakan, mungkin perlu ada penambahan sarana seperti mendirikan pos petugas di zona-zona dilarang berenang, atau dibuat papan peringatan yang lebih besar dan permanen agar lebih jelas terlihat pengunjung.

Pengamanan di area pantai ini, menurut dia, lebih menitikberatkan pada pencegahan sehingga diharapkan kalaupun tidak zero accident paling tidak dapat meminimalisir terjadinya laka laut. 

”Namun sekali lagi, usaha ini tidak akan optimal jika tidak ada kesadaran dari wisatawan itu sendiri,” ucapnya. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar