3 Bakal Calon Wali Kota Tasikmalaya Hasil Polling Radar Tasikmalaya Bicara Kesejahteraan, Korupsi dan PAD di Panggung Sang Pemimpin

Bakal Calon wali kota tasikmalaya hasil polling
H Yanto Oce, H Azies Rismaya Mahpud dan H Enajang Bilawini Kompak usai acara Panggung Sang Pemimp[in di Studio Radart TV, Jumat (15/7/2023). (rangga jatnika/radar tasikmalaya)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tiga kandidat bakal calon Wali Kota Tasikmalaya hasil Polling Radar Tasikmalaya, H Yanto Oce, H Azies Rismaya Mahpud dan H Enjang Bilawini sudah unjuk gagasan di Panggung Sang Pemimpin. Gagasan yang diusung yakni soal kesejahteraan masyarakat, pemberantasan korupsi dan optimalisasi PAD.

Dalam acara panggung sang pemimpin kemarin, hanya tiga kanidat yang hadir. Sementara dua kandidat lainnya yakni H M Yusuf dan Viman Alfarizi Ramadan harus absen karena suatu hal.

Tiga kandidat yang hadir tampil dengan karakternya masing-masing. Mereka juga datang dengan pendukung yang setia memberikan semangat kepada kandidat.

Baca Juga:Respons PGM Soal Siswi Madrasah Tenggelam di Bekas Galian C, Korban Sudah 2 AnakTLC Membahas Solusi Kemiskinan Untuk Kota Tasikmalaya

Mengenakan kemeja putih bergambar harimau dengan logo PPP, H Yanto Oce mengungkapkan 5 gagasan sebagai visi dan misinya. Yakni membangun masyarakat yang beriman dan berakhlak baik, mewujudkan rasa aman dan nyaman, menyejahterakan masyarakat, membangun infrastruktur akses pendidikan dan pelayanan kesehatan.

“Kami berniat membangun Kota Tasikmalaya menuju Kota Tasik “EMAS”, Ekonomi maju, agamis dan sejahtera, Hakikat pembangunan daerah, mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin,” ucapnya.

Sementara H Azies mengungkapkan tekadnya untuk memberantas korupsi, serta penyakit sosial di masyarakat. Tentunya Wali Kota sebagai pemimpin harus menjadi figur teladan dalam merealisasikannya. “Pertama hentikan koruptor, yang kedua narkoba dan yang ketiga sektarian,” ucapnya yang tampil mengenakan kemeja biru itu.

Terakhir yakni H Enjang Bilawini yang menilai PAD Kota Tasikmalaya terbilang rendak, tidak sampai Rp 2 triliun per tahun. Maka dari itu politisi PPP berkemeja batik gambar harimau itu punya keinginan mendorong optimalisasi PAD agar pembangunan lebih optimal. “Membangun 10 Kecamatan dengan kurang dari Rp 2 triliun APBD-nya itu sangat kekecilan,” ucapnya.

Usai mengungkapkan gagasannya, para kandidat dihadapkan dengan pertanyaan amplop dari moderator. Ketiganya pun memberikan jawaban yang apik seputar anggaran pemerintah, pemerataan pembangunan dan pemberantasan kemiskinan.

Berlanjut ke sesi saling bertanya, masing-masing kandidat tampak melemparkan pertanyaan yang mampu mereka jawab dengan gagasan. Dari mulai pemberantasan stunting, peningkatan PAD, sampai pada kebijakan yang berpihak pada masyarakat.

0 Komentar