Bahaya Hipokinetik pada Anak

Bahaya Hipokinetik pada Anak
PEMBUKAAN. Tim PbM-SK Unsil Tasikmalaya hadir untuk melakukan sosialisasi bahaya penyakit hipokinetik terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak kepada guru dan orang tua Kober dan TAAM di Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, Rabu (26/10/2022). Foto: Fatkhur Rizqi/Radar Tasikmalaya
0 Komentar

TASIK, RADSIK – Teknologi canggih dapat mempengaruhi perubahan perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini. Oleh karenanya, guru ataupun orang tua perlu mengenali  bahaya atau efek negatif teknologi saat terkena pada anak usia dini.

Misalnya anak usia dini mengalami kecanduan gadget yang dikhawatirkan terkena salah satu penyakit yakni hipokinetik (kurang gerak). Untuk itu, sebagai langkah antisipasi nyata untuk mengingatkan guru dan orang tua siswa, Dosen Prodi Pendidikan Jasmani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya melaksanakan Pengabdian bagi Masyarakat Skema Kesehatan (PbM-SK) di SPS TAAM Al Fauziyah Kelurahan Ciherang dan RA Al Istiqomah Kelurahan Margabakti Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, Rabu (26/10/2022).

Pengabdiannya Itu dengan sosialisasi bahaya penyakit hipokinetik  terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak untuk guru dan orang tua Kober dan TAAM di Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Dengan Tim PbM-SK Unsil Tasikmalaya yakni; Melya Nur Herliana MPd, Iman Rubiana MPd, Fegie Rizkia Mulyana MPd, dan H Budi Indrawan MPd.

Baca Juga:Belasan Rumah Warga TerendamDesa Tertinggal Semakin Berkurang

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Ketua Tim PbM-SK Unsil Tasikmalaya Melya Nur Herliana MPd menyampaikan, semakin modern peradaban manusia, perkembangan teknologi semakin maju. Tetapi belum diimbangi dengan literasi cara mengimbangi agar sumber daya manusia (SDM) sehat, berkarakter, dan unggul.

”Namun, justru saya melihat fenomena sekarang adanya penyakit hipokinetik menyasar kepada anak usia dini. Itu bahaya, karena dapat menggangu pertumbuhan dan perkembangannya,” ujarnya.

Untuk langkah preventif itu, tim pengabdian pun berusaha memberikan pemahaman dengan sosialisasi bahaya penyakit hipokinetik. Tentunya untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, khususnya pada usia 2-6 tahun yang merupakan usia yang sangat krusial.

”Pada usia tersebut perkembangan dan pertumbuhan anak sangat pesat, baik perkembangan fisik maupun mental. Oleh karenanya, guru ataupun orang tua mesti banyak mendampingi dan banyak diajak bermain untuk melatih motorik halus dan motorik kasarnya,” katanya.

”Dengan aktivitas usia dini yang dibutuhkan dengan dilatih memegang benda-benda, diajak jalan-jalan, loncat, dan berlarian,” ujarnya menambahkan.

0 Komentar