Atasi Kelangkaan Pupuk Kimia Beralih ke Pupuk Organik, Petani Asal Kabupaten Tasikmalaya Dapat Untung

kelangkaan pupuk kimia
Toto, petani sayuran dari Desa Sukahening Kabupaten Tasikmalaya, sukses dalam bertani sayuran menggunakan pupuk organik. (Fitriah Widayanti/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dalam rangka mengatasi kelangkaan pupuk kimia, pemerintah mendorong para petani untuk beralih ke pupuk organik. Namun, hanya segelintir petani yang mau mencobanya.

Salah satu petani yang mau beralih dan sukses menggunakan pupuk organik adalah Toto, petani sayuran dari Desa Sukahening Kabupaten Tasikmalaya. 

Dengan mengandalkan lahan bekas sawah di depan rumah seluas 12 bata, Toto berhasil mengembangkan sayuran organik dengan hasil yang menjanjikan.

Baca Juga:Penyuluh Pertanian Sukahening Tasikmalaya Tanggapi Keluhan Kuota Kartu Tani Kerap KosongUsaha Pembuatan Kompor Mini Selamatkan Kokom dari Kebangkrutan

Penggunaan pupuk organik sendiri merupakan hasil percobaan dari zaman dulu pada beberapa jenis tanaman yang ia kembangkan. 

Sejak sebelum menikah Toto sudah mulai menanam berbagai jenis tanaman yang ia pupuk dengan pupuk organik hasil dari percobaannya dengan berbekal ilmu yang ia dapat dari seorang teman di Kota Bogor.

”Dari dulu dari masih bujangan juga suka bercocok tanam terus dapat ilmu dari teman waktu di Bogor tentang tata cara menanam yang baik,” ujarnya. 

Dalam mengolah lahannya Toto biasa menggunakan kotoran domba atau ayam yang diambil dari kandang miliknya.

Kotoran domba tersebut ada yang ia taburkan langsung di atas lahan, ada juga yang difermentasikan terlebih dahulu dengan air cucian beras dan sayuran yang telah membusuk kemudian air fermentasinya ia siramkan pada tanaman sayuran.

Toto mengatakan bahwa sebelumnya ia juga menggunakan pupuk kimia untuk memupuki tanaman sayurannya. 

Namun, hasilnya tidak sesuai harapannya. Sayuran yang ditanamnya banyak yang gagal panen.

Baca Juga:PPK Jamanis Kabupaten Tasikmalaya Bantah Dugaan Penggelembungan SuaraMenikmati Wisata Alam Curug Badak Batu Hanoman, Air Terjun di Tengah Hutan Pinus

”Dulu pernah waktu nanam kangkung hasilnya malah jelek. Waktu itu tanahnya dicampur pake urea, kali aja jadi bagus gitu kan. Eh tetep aja jelek. Terus dipakein pupuk kandang juga, tetep jelek ga berkembang,” kata Toto menjelaskan.

Sejak kegagalan itu, Toto mulai menggunakan pupuk organik secara total.

Menurut dia, tanaman sayurannya jauh lebih bagus dan hasilnya lebih memuaskan dibanding saat menggunakan pupuk kimia. 

”Bagusan yang ini dan alhamdulillah selalu jadi uang,” ujarnya.

Selain itu, menggunakan pupuk organik jauh lebih hemat biaya karena sumber pupuknya diambil dari kandang domba dan ayam milik sendiri.

0 Komentar