Astagfirullah!!! Masih Bocah Sudah Berani Pesta Miras, Gimana Nanti Gedenya Ya?

bocah pesta miras partisipasi masyarakat
ilustrasi miras oplosan
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sekelompok bocah kedapatan melakukan pesta miras di wilayah Kecamatan Ciawi. Parahnya bocah yang terlibat berstatus pelajar SD dan SMP.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar, sekelompok anak kedapatan melakukan pesta miras di wilayah Kecamatan Ciawi, Sabtu malam (3/6/2023). Sedikitnya ada 9 bocah yang terlibat dan mereka pun langsung diamankan oleh aparat Polsek Ciawi.

Setelah diberikan pembinaan, anak-anak tersebut pun menyatakan penyesalannya. Serta siap menerima konsekuensi apabila ke depannya kembali kedapatan mengonsumsi minuman beralkohol.

Baca Juga:Kata Ketua Kadin Kota Tasikmalaya, Relokasi PKL jadi Solusi Penataan Pedestrian Jalan CihideungJenazah Eks Komandan Kapal Selam KRI Nanggala 402 Kolonel Iwa Kartiwa Dimakamkan di Tasikmalaya, Figur Yang Selalu Menjadi Teladan

Saat dihubungi, Kapolsek Ciawi Kompol Karyaman mengonfirmasi hal tersebut. Pihaknya pun sudah melakukan penanganan dan melakukan pembinaan kepada mereka. “Ya kejadiannya lebih dari seminggu ke belakang,” ucapnya.

Kendati demikian, pihaknya belum bisa memberikan keterangan secara detil dari kasus tersebut. Pasalnya dia sedang dalam perjalanan di tambah dengan adanya masalah jaringan. “Punten kang (maaf kang.red) saya lagi nyetir mobil,” katanya melalui pesan singkat.

Terpisah, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto mengaku sudah menerima informasi tersebut. Di mana sekelompok pelajar SD dan SMP terlibat pesta miras. “Iya, informasi yang kami dapat begitu,” katanya.

Pihaknya mengaku prihatin karena saat ini ancaman peredaran dan penyalahgunaan miras sudah masuk ke anak di bawah umur. Ini harus menjadi bahan evaluasi bersama untuk menjaga anak dari ancaman minuman memabukkan itu. “Kita semua kan wajib menjaga anak dari berbagai pengaruh negatif termasuk miras,” ucapnya.

Pihaknya menyesalkan karena pihak kepolisian tidak ada koordinasi dengan KPAID. Padahal sudah jelas kasus tersebut melibatkan anak-anak di bawah umur. “Kami dapat informasinya dari warga, bukan dari pihak kepolisian,” ucapnya.

Ato saat ini masih melakukan penelusuran mengenai kasus tersebut. Karena ada informasi salah satu anak yang terlibat beberapa hari kemudian ada yang sakit dan meninggal dunia. “Ada yang meninggal hari Kamis (8/6/2023),” ucapnya.

0 Komentar