Antisipasi Perubahan Iklim, Polbangtan Kementan Melindungi Kesehatan Hewan dan Tanaman

perubahan iklim
Arifin Tasrif, Dosen Polbangtan Bogor, bebicara di webinar internasional pada Kamis, 25 Juli 2024. (Polbangtan Bogor for Radartasik.id)
0 Komentar

BOGOR, RADARTASIK.ID – Perubahan iklim memberikan dampak signifikan pada sistem produksi pertanian baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Dampak langsung terjadi melalui perubahan karakteristik fisik seperti suhu dan distribusi curah hujan, sedangkan dampak tidak langsung melibatkan perubahan pada spesies lain seperti penyerbuk, hama, vektor penyakit, dan spesies invasif.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menekankan pentingnya kesiapan sektor pertanian dalam menghadapi tantangan perubahan iklim tanpa mengurangi produksi pangan.

Baca Juga:Tri Ajak Gen Z Jawa Barat Melek Digital, Mengubah Masa Depan dengan TeknologiBakal Calon Wali Kota Banjar dari Jalur Perseorangan Akhmad Dimyati Patut Diperhitungkan

Dedi Nursyamsi, Pelaksana Tugas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), menjelaskan bahwa sistem pertanian dapat diperkuat dengan menerapkan langkah-langkah spesifik sesuai dengan kondisi lokal. 

Dia menekankan bahwa petani, penghuni hutan, nelayan, dan individu dalam rantai pasok perlu mengadopsi tindakan yang disesuaikan dengan keadaan masing-masing.

Menanggapi perubahan iklim, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor mengadakan webinar internasional mengenai Kesehatan Hewan dan Tanaman pada Kamis, 25 Juli 2024, sebagai bagian dari Dies Natalis ke-6 Polbangtan Bogor.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, menyebutkan bahwa webinar ini menggunakan pendekatan Triple Helix untuk memperdalam inovasi perlindungan hewan dan tumbuhan demi swasembada pangan.

Setiap tahun, Polbangtan Bogor mengundang praktisi dari luar negeri untuk berbagi ilmu mengenai isu-isu pertanian terkini. 

Tahun ini, tema webinar internasional adalah ”Creating Animal and Plant Health Protection Innovation for Food Self-Sufficiency in a Current Change of Climate.”

Wisnu Wasisa Putra, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Karantina Hewan, menjelaskan kebijakan biosekuriti hewan dan tumbuhan untuk mendukung perlindungan keanekaragaman hayati dari ancaman hama dan penyakit melalui penerapan tindakan karantina nasional.

Baca Juga:Belum Puas, Napoli Incar Billy Gilmour, Bintang Muda BrightonSamuel Dahl ke Roma, Bek Sensasional Djurgardens Siap Menggebrak Serie A

Selain Wisnu Wasisa, webinar ini dibagi menjadi dua sesi panel. Sesi pertama menghadirkan Kim Jeong Man dari International Horticulture Institute, Korea Selatan, yang membahas tentang pertanian cerdas untuk mendukung ketahanan pangan. 

Damayanti Buchori dari IPB University memaparkan inovasi perlindungan tanaman saat ini dan masa depan dalam konteks perubahan iklim. 

Rachmat dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan juga turut memberikan pandangannya.

Arifin Tasrif, dosen Polbangtan Bogor yang juga narasumber sesi kedua, mengungkapkan kebanggaannya terhadap Polbangtan Bogor yang mampu menyelenggarakan webinar internasional secara berkelanjutan. 

0 Komentar