TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Beberapa Wali Kota Tasikmalaya berupaya membenahi Cihideung. Namun suasana yang tertata selalu tak bertahan lama.
Dalam 10 tahun terakhir, Jalan Cihideung mengalami berbagai perubahan. Dari mulai kekumuhan yang parah sampai menjadi kawasan pedestrian yang indah.
Sebelum tahun 2015, jalan Cihideung sudah banyak disesaki oleh Pedagang Kaki Lima (PKL). Di bawah kepemimpinan Wali Kota H Budi Budiman, tahun tersebut Pemkot Tasikmalaya melakukan penataan dengan pembagian gerobak kepada para pedagang di Cihideung.
Baca juga : Pj Wali Kota Tasikmalaya Buka Suara Soal Semrawutnya Jalan Cihideung
Dengan gerobak tersebut awalnya jalur trotoar menjadi steril dari PKL. Pasalnya mereka melakukan aktivitas berdagang di badan jalan dan bisa mobile karena menggunakan gerobak.
Namun kondisi itu tidak berlangsung lama, seiring berjalannya waktu pedagang mulai menetap. Gerobak yang harusnya membuat mereka berjualan mobile pun diubah menjadi lapak permanen.
Sampai tahun 2021, kondisi Jalan Cihideung semakin kumuh dan menjadi puncak kejenuhan publik. Pemkot pun mendapat desakan untuk untuk melakukan pembenahan di kawasan tersebut.
Baca juga : Mau Heran Tapi Ini Kota Tasikmalaya, Sudah Di larang Tetap Parkir di Cihideung,
Di bawah kepemimpinan Wali Kota H M Yusuf, Pemkot Tasikmalaya pun mengambil sikap yang tegas dan mendapat dukungan warga setempat untuk menata Cihideung. Di mana PKL boleh berjualan dengan catatan hanya sampai pukul 16.00 dan perlengkapan dagang harus dibawa pulang.
Meskipun berat untuk PKL, pada akhirnya mereka menuruti kebijakan tersebut. Jalan Cihideung pun hanya padat PKL siang hari saja, karena malamnya kembali lengang.