Alun-Alun Dadaha Jadi Tempat Ngabuburit Bulan Ramadhan 1445 H di Tasikmalaya, Parkir Bisa di Jogging Track

tempat ngabuburit, lapangan alun-alun dadaha
Warga asyik ngabuburit di lapangan alun-alun Dadaha yang masih ditutup, Selasa (13/3/2024)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Lapangan alun-alun Dadaha yang belum dibuka tetap dijadikan warga sebagai tempat ngabuburit. Di mana para orang tua bisa mengasuh anak-anak mereka sambil menunggu bedug adzan magrib.

Pantauan Radar, di hari pertama Ramadan warga sudah banyak yang menghabiskan sore harinya di lapangan alun-alun Dadaha. Meskipun masih ditutup, namun terlalu banyak celah untuk warga bisa masuk ke area tersebut.

Salah satu aksesnya yakni dari area taman hutan kota yang hanya tersekat pagar dengan area alun-alun Dadaha. Warga pun bisa memarkirkan kendaraan di area jogging track dengan pungutan Rp 2.000 saja untuk 1 sepeda motor.

Baca Juga:Hari Pertama Ramadhan, Ivan Dicksan dan HDCI Tasikmalaya Bagikan Nasi Kotak dan Takjil Gratis Untuk Buka PuasaRamadan yang Religius Juga Politis, Karena Mau Pilkada 2024!

Selayaknya parkir resmi, di jogging track sudah terpasang pemberitahuan bahwa kawasan tersebut memang area parkir. Lengkap dengan logo Karang Taruna yang didukung endorse dari beberapa nama tempat usaha.

Di kawasan alun-alun Dadaha sendiri banyak warga yang ngabuburit menunggu Magrib. Mereka tahu bahwa tempat itu ditutup, namun faktanya mereka bisa beraktivitas di kawasan tersebut.

Seperti pengakuan Nina Solihah (39) yang sedang ngabuburit sambil mengajak anaknya bermain. Dia sudah beberapa kali masuk ke sana sehingga di bulan Ramadan ini dia menjadikan tempat tersebut lokasi ngabuburit. “Lumayan bisa ngabuburit sambil ngasuh anak,” ujarnya.

Soala tempat yang masih ditutup, menurutnya pembangunan alun-alun dadaha itu sudah selesai. Sehingga aneh ketika pemerintah melarang masyarakat untuk memanfaatkannya. “Kan sudah selesai,” ucapnya.

Warga lainnya, Septian yang sedang ngabuburit dengan temannya sambil nongkrong. Dia justru menilai tempat itu enak dijadikan tempat ngabuburit karena masih ditutup. “Kalau sudah dibuka dan ramai, sepertinya enggak akan terlalu nyaman,” ucapnya.

Meskipun dia pun kurang paham alasan pemerintah tidak juga membuka alun-alun dadaha secara resmi. Karena informasi yang dia dapat bahwa sudah lama pembangunannya selesai. “Jadi seperti ragu-ragu, ini sudah selesai atau belum,” katanya.(*)

0 Komentar