Aktivis Pro Demokrasi Agustiana: Jangan Tertipu Pencitraan Kandidat, Pilih Pemimpin Harus Tahu Sejarahnya

Agustiana
Aktivis Pro Demokrasi Agustiana mengajak masyarakat jangan tertipu pencitraan kandidat. (Istimiewa)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – November 2024 akan terciptanya sejarah baru dalam dunia politik Indonesia. Pasalnya, untuk pertama kalinya Indonesia menyelenggarakan pemilihan kepala daerah serentak untuk provinsi dan kota/kabupaten.

Aktivis Pro Demokrasi Agustiana mengatakan, saat ini para kandidat yang berniat mencalonkan diri di pilkada serentak ini mulai bersolek. Mereka mulai tebar pesona melalui beragam gambar yang terpasang di jalan-jalan dengan penuh tagline untuk meyakinkan masyarakat. 

Hampir setiap sudut kota dan kabupaten di semua daerah sudah dipenuhi baliho calon, walaupun terkadang pemasangannya tidak sesuai aturan. Mereka mencoba mengenalkan diri secara maksimal agar bisa sukses pada Pilkada 2024 nanti.

Baca Juga:Jalan Gununganten-Pamijahan Diperbaiki, Warga Ucapkan Terima Kasih Bupati Tasikmalaya Ade SugiantoPrediksi Georgia vs Portugal di Euro 2024, Menanti Penampilan Ke-50 Cristiano Ronaldo

Menurut Agustiana, pencitraan diri ini merupakan suatu keharusan yang dilakukan politisi jelang dilaksanakannya pesta demokrasi ini. Masifnya pencitraan ini pun menandakan seolah mereka belum terlalu percaya diri sudah dikenal luas oleh masyarakat. Sehingga terus memaksimalkan dengan pencitraan diri yang cenderung terlihat berlebihan.

Agustiana menyebutkan, perbandingan layak atau tidak layak seseorang menjadi pemimpin adalah diperbandingkan dari latar belakang dan sejarahnya kandidat tersebut.

“Kandidat yang layak dipimpin itu berhasil memiliki kesejarahan dan proses panjang, sehingga tidaj bisa dibentuk mendadak seperti pencitraan. Jadi jangan tertipu pencitraan kandidat, karena itu bisa dibuat. Melainkan harus melihat sejarah atau latar belakang kandidat tersebut,” ujarnya kepada Radar, Selasa 25 Juni 2024 melalui sambungan telepon. 

Di tengah kondisi saat ini, kata dia, sangat dibutuhkan pemimpin yang memiliki latar belakang pendidikan pesantren. Hal itu penting untuk membentuk masyrakat yang berkarakter, pasalnya seperti diketahui kondisi bangsa ini butuh adanya peningkatan karakter dan akhlaj SDM. 

Agustiana menilai dari Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran sudah mulai bermunculan kandidat-kandidat yang benar-benar layak dipilih masyrakat dengan kesejarahan dan latar belakangnya yang bagus. Namun, banyak juga kandidat yang bersolek dengan pencitraan terkesan memaksakan. 

Saat ini, menurut Agustiana akan menjadi pilkada yang sangat menarik. Apalagi partai yang kalah di pemilu dan pilpres akan berbenah untuk bisa meraih kemenangan di pilkada serentak kali ini. Pasalnya, pilkada ini akan menjadi modal awal untuk bisa merebut kemenangan pada pemilu dan pilpres lima tahun ke depan. 

0 Komentar