TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Warga RT/RW 01-02/04 Kampung Cibaregbeg Kelurahan Tugujaya Kecamatan Cihideung bergotong royong mengecor jalan gang di lingkungan mereka sepanjang 200 meter. Kegiatan itu mendapat dukungan dari Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Muslim MSi.
Ia bercerita pengecoran gang itu bermula ketika Ketua RW 04 Cibaregbeg, Irwan, bersama warga mengeluhkan kondisi jalan gang di lingkungannya yang butuh pembenahan.
“Apalagi saat musim hujan cenderung becek dan memang sangat kontras ketika jalan gang yang tidak jauh dari Jalan HZ Mustofa, saat masuk ke dalam, ada sarana-sarana infrastruktur yang kian buruk,” ungkap Muslim kepada Radar, Rabu, 5 Juli 2023.
Baca Juga:64 PPPK Tenaga Kesehatan Dilantik, Ini Pesan Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka VirgowansyahFungsi Penyidik PNS Akan Diaktifkan Kembali, Penegakan Peraturan Akan lebih Optimal
Berangkat dari hal tersebut pihaknya berinisiatif membantu keinginan warga yang sudah iuran mengumpulkan semen 20 sak, dan menyatakan siap mengerjakannya dengan swadaya.
“Alhamdulillah, kita support kebutuhan untuk pengecoran. Mulai pasir, batu split, dikerjakannya oleh warga. Sejak Jumat sampai Minggu, tuntas dan sekarang sudah bisa digunakan untuk menunjang aksesibilitas warga,” katanya.
Muslim menilai pada prinsipnya masyarakat sudah tertanam rasa memiliki akan wilayahnya masing-masing. Tinggal bagaimana peran stakeholder, pemerintah, bisa mendorong motivasi itu agar bisa mewujudkan ketersediaan kebutuhan warga.
“Saat kami cek juga, memang begitu padat gang di sana, menghimpun puluhan KK. Ironis lah, saat kita lewat Jalan HZ Mustofa, ada kompleks pertokoan, mal, perhotelan, perbankan, sementara saat masuk jalur lingkungan ada infrastruktur warga yang memprihatinkan. Nah warga sekarang berinisiatif, ya kita wajib mendorong pemerataan semacam ini,” tekad Muslim.
Ia menekankan eksekutif bisa lebih responsif menyikapi fenomena semacam ini. Sebab, Kota Tasikmalaya saat ini cenderung lambat dalam implementasi program dan kegiatan pembangunan. Padahal kebutuhan masyarakat akan program pemerintah terus mendesak.
“Salah satu contohnya program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), masa harus tunggu pada runtuh dulu. Ini kelihatan urusan tandatangan saja jadi kendala eksekusi rumah warga untuk dibenahi. Harusnya ditengah kondisi ekonomi sulit begini, Pemkot bisa proaktif dan responsif menggulirkan program,” tegasnya.(*)