Adipura: Menanti Nasib Kota Tasikmalaya Jadi Kota Terbersih

Adipura
Petugas Damkar menyemprot saluran air di Cikurubuk yang penuh dengan sampah minggu lalu. (foto: Rangga Jatnika/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – 27 tahun sudah Tasikmalaya tidak mendapatkan lagi Piala Adipura. Sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan.

Tasikmalaya sendiri terakhir kali meraih Piala Adipura pada tahun 1996. Saat itu masih dipimpin oleh Bupati Tasikmalaya (almarhum) H Adang Roosman.

Hingga kini jejak penghargaan bergengsi tersebut masih berdiri tegak dengan didirikannya tugu Adipura di Simpang Empat Panglayungan, Kota Tasikmalaya. Sebagai “Kota Sedang Terbersih” dari Presiden RI Soeharto tahun 1993-1996.

Baca Juga:Tradisi Kawin Tangkap di Pulau Sumba Kembali Viral dan Jadi Kontroversi, Ini Penjelasannya!Cara Mengajukan KUR Buat UMKM Sampai Rp 250 Juta Bisa Langsung Cair Tanpa Ribet

Agar bisa meraih piala Adipura sendiri memang tidak mudah. Apalagi ada berbagai kategori penghargaan Adipura.

Mulai dari Sertifikat Adipura, Piala Adipura dan penghargaan tertinggi yakni Adipura yang terbagi menjadi kelompok kota kecil, kota sedang dan kota besar.

Untuk itu, menjelang  kedatangan tim penilai Adipura, Kota Tasikmalaya sibuk membersihkan diri.

Sejak hari Selasa, 29 Agustus 2023, sejumlah aktivitas kebersihan dikebut. Seluruh titik penilaian mendadak dibereskan.

Bahkan sampai menurunkan alat berat untuk merapikan lahan yang ada di belakang  kompleks Bale Kota Tasikmalaya.

Agar bisa meraih Piala Adipura. Pemerintah Kota Tasikmalaya pun mencoba mengondisikan pedagang kaki lima (PKL) supaya terlihat rapi pada saat penilaian Adipura.

Sebagaimana hasil pantauan Radar, kondisi sejumlah ruang publik di Kota Tasikmalaya, pada Selasa (29/8/2023), sudah tampak lebih rapi dibanding biasanya.

Baca Juga:5 Manfaat Cuka Apel bagi Kesehatan, Mulai dari Turunkan Berat Badan Sampai Jaga Kesehatan JantungBantu Wujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat, Pj Wali Kota Tasikmalaya Ucapkan Terimakasih pada TNI

Mulai dari kawasan Alun-Alun di Citapen yang saat itu tak nampak lagi PKL, hingga pedagang kaki lima di kawasan Pasar Cikurubuk yang juga lapaknya digeser tak boleh melebihi batas yang diperbolehkan.

Salah serang juru parkir alun-alun, Yaman Suryaman (49) mengatakan bahwa pengondisian PKL itu sudah terjadi sejak hari Senin (28/7/2023).

Di mana para PKL sudah tidak lagi berjualan di kawasan itu. “Lagi libur dulu,” ucapnya.

Informasi yang dia dapat, hal itu merupakan arahan dari pemerintah berkaitan dengan akan dilakukannya penilaian Adipura.

0 Komentar